Gegara belum mengikuti vaksin lengkap COVID-19, seorang jemaah calon haji asal Tulungagung terpaksa harus menunda keberangkatan. Rencana yang bersangkutan akan dititipkan ke kloter lain.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tulungagung Didik Eka, mengatakan dari proses pemeriksaan kesehatan terhadap 1.170 jemaah calon haji dan puluhan cadangan, pihaknya menemukan ada empat orang yang dinyatakan tidak layak atau tidak istitaah.
"Ada empat yang tidak istitaah, satu karena gagal ginjal sehingga harus cuci darah seminggu dua kali dan informasi terakhir beliau meninggal dunia. Kemudian satu belum vaksin lengkap dan dua positif TBC," kata Didik Eka, Selasa (30/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, untuk calon haji yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap dosis satu dan dua tersebut adalah jemaah laki-laki yang berusia 48 tahun. Padahal pasangannya telah mengikuti vaksinasi lengkap dosis satu dan dua.
"Ini belum vaksinasi COVID-19, baru dilakukan vaksinasi tanggal 15 Mei kemarin, kemudian nanti jeda 14 hari meningitis, kemudian jeda lagi 14 hari COVID-19 dosis 2 , jadi jatuhnya di tanggal 12 Juni," ujarnya.
Dengan kondisi itu maka calon haji tersebut terpaksa harus menunda keberangkatan ke tanah suci. Rencananya yang bersangkutan akan disusulkan ke tanah suci dengan dititipkan melalui kloter lain.
"Ini sudah kami laporkan ke kantor Kemenag Tulungagung. Vaksinasi COVID-19 lengkap itu merupakan syarat dari pemerintah Arab Saudi," imbuhnya.
Didik Eka menambahkan untuk dua calon haji lain yang dinyatakan positif TBC dipastikan tidak bisa berangkat haji tahun ini. Hak itu disebabkan, karena kedua jemaah tersebut sama sekali belum menjalani pengobatan.
"Baru mulai pengobatan maka dipastikan tidak istitaah sementara. Karena dia belum dua bulan menjalani pengobatan dan BTA atau bakteri tahan asamnya negatif," jelas Didik.
Sementara itu untuk menjaga untuk memaksimalkan penanganan jemaah lansia, Dinkes Tulungagung memberikan tanda khusus berupa pita merah.
"Sebetulnya sudah ada tanda oranye di nama dada, tapi untuk mempermudah pengawasan kami tambah pita merah," ujarnya.
Menurutnya, tahun ini separuh jemaah calon haji lanjut usia. Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian serius dari petugas pendamping.
(abq/iwd)