Fitriatul Layli (27), salah satu korban truk terguling memberi kesaksian saat detik-detik kecelakaan. Warga Desa Tamansari, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo menyebut rombongan sudah meminta sopir untuk turun.
Ini karena, seluruh penumpang truk sudah menyadari laju truk yang dikemudikan Junaidi warga Alaskandang, Besuk itu sudah tak normal. Namun, permintaan itu ternyata tak digubris oleh sopir truk.
"Sudah meminta ke sopirnya, kami minta turun. Tapi sama sopirnya tidak dibolehin karena sopir bilang masih bisa mengendalikan truk," kata Fitri saat ditemui di ruang Asoka RSUD Waluyo Jati, Senin (29/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantaran tak diperbolehkan sama sopir, rombongan pun tak bisa berbuat apa-apa selain tetap di atas truk. Menurut Fitri, saat kecelakaan dirinya saat itu berada di bagian belakang sambil berpegangan bak truk.
Dalam rombongan itu, ia turut bersama anaknya. Ia dan anaknya bersyukur bisa selamat dari kecelakaan.
"Saya kebetulan duduk di paling belakang dan berpegangan ke bak belakang truk. Setelah itu saya sudah tidak sadar lagi, tapi kita memang sempat minta turun ke sopirnya. Alhamdulillah anak saya selamat dan sudah pulang kemarin," ungkap Fitri.
Sebelumnya, truk memuat 22 warga asal Desa Tamansari, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo terguling. Satu orang tewas dalam kecelakaan tunggal ini.
Kecelakaan terjadi di jalan Desa Duran, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo Minggu (28/5) sekitar 14.00 WIB sepulang takziah dari Kecamatan Gading.
(abq/dte)