Google Maps Bingung Beri Nama Gedung Mangkrak 20 Tahun di Ngagel Surabaya

Google Maps Bingung Beri Nama Gedung Mangkrak 20 Tahun di Ngagel Surabaya

Denza Perdana - detikJatim
Senin, 29 Mei 2023 19:57 WIB
Gedung mangkrak Ngagel Surabaya
Tampilan gedung mangkrak Ngagel di Google Maps. (Foto: Dok. Tangkapan Layar/Google Maps)
Surabaya -

Tidak jelas siapa pemilik gedung mangkrak di Jalan Ngagel Surabaya. Sejumlah pihak menyebutkan bahwa gedung yang mulanya hendak difungsikan sebagai mal itu milik investor asal Singapura.

Seolah bingung harus menamai apa, Google Maps pun memberikan sebutan khusus untuk gedung itu. Abandoned Mall, demikian Google Maps menyebut gedung yang sudah mangkrak sejak 2003 itu.

Meski alamat di peta Google jelas, yakni di Jalan Ngagel Nomor 141, Kelurahan Ngagel, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, tapi penyebutan nama dilakukan sekenanya karena memang tidak jelas siapa pemiliknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila diterjemahkan secara bebas dalam Bahasa Indonesia, abandoned mall bisa berarti mal terbengkalai, mal yang ditinggalkan, atau mal yang dibuang. Benar saja, sejak dibangun sekitar 2002-2003, pembangunan mal itu mendadak berhenti total dan tidak lagi dilanjutkan sampai sekarang.

Konstruksi bangunan itu sejatinya tampak megah, tapi dari dekat akan terlihat tak terawat karena memang sudah lama mangkrak, terbengkalai selama lebih dari 20 tahun lalu.

ADVERTISEMENT

Warga yang tinggal di sekitar bangunan mangkrak itu sejak 1983 bernama Tohir menyebutkan bahwa dahulu di lokasi bangunan itu berdiri pabrik lampu salah satu merek.

"Dulu kalau nggak salah bekas pabrik lampu Philips. Terus pabrik itu pindah ke Rungkut, saya ingat sekitar 1998. Terus kosong beberapa tahun, akhirnya dibeli dan dibuat gedung ini. Saya lupa tahun berapa itu," ujarnya.

Penghuni bangunan semi permanen lainnya bernama Ingka mengaku bahwa mantan suaminya pernah bekerja di proyek yang ada di sekitar gedung mangkrak itu.

Beragam cerita pernah dia dapatkan dari mantan suaminya. Namun, secara umum, suaminya tidak pernah bercerita siapa atau perusahaan mana pemilik gedung mangkrak itu.

"Dulu mantan suami saya kerja di sini. Banyak cerita, dari kecelakaan kerja, terus sering jadi tempat syuting uji nyali. Katanya ada yang pernah hilang nggak ketemu. Tapi suami saya nggak pernah cerita siapa yang punya gedung itu. Saya sendiri juga nggak tahu," ujarnya.

Ingka yang merupakan ibu dari 2 orang anak ini mengaku bahwa dirinya baru 3 tahun menempati bangunan rumah plus toko berukuran sekitar 2,5 x 5 meter di sisi timur gedung mangkrak itu.

Gedung mangkrak Jalan Ngagel Surabaya.Gedung mangkrak Jalan Ngagel Surabaya. Foto: Wisnu Setiadarma/detikJatim

Dia hanya tahu, selama 3 tahun tinggal di sana banyak warung dan pedagang kelontong yang gulung tikar karena para pekerja proyek banyak yang kasbon tapi enggan membayar.

"Tukang-tukangnya banyak yang nggak bayar utang. Ya makan, ya jajan di warung-warung itu. Akhirnya banyak yang tutup," tukasnya.

Gedung yang secara fisik sudah nyaris tuntas itu sejatinya hendak difungsikan sebagai Trade Mall Center (TCM). Namun, pengembang TCM yang kabarnya berasal dari Singapura menghentikannya begitu saja. Pembangunan gedung itu terhenti sejak sekitar 2002 atau 2003, dan belum ada tanda-tanda dilanjutkan hingga sekarang.

Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono menyebutkan bahwa yang membangun gedung itu adalah investor asal Singapura. Pada awal pembangunan dia turut diundang sebagai anggota DPRD Surabaya.

"Saya waktu ketua komisi pembangunan tahun 2002/2003. Saya diundang mulai pembangunan sampai setengah jadi. Kelihatannya milik investor asal Singapura," ujarnya.




(dpe/dte)


Hide Ads