Pengendara yang melintas di Jalan Raya Ngagel pasti pernah melihat gedung yang belum tuntas dibangun di sudut persimpangan Jalan Upa Jiwa, tepatnya di belakang Mal Marvel. Konstruksi bangunan itu sejatinya tampak megah, tapi dari dekat akan terlihat tak terawat karena memang sudah lama mangkrak.
Untuk melihat lebih dekat detikJatim berupaya mengintip ke dalam. Sayangnya, seluruh area pintu masuk ke gedung yang ada di Jalan Ngagel Surabaya itu tertutup rapat oleh seng dengan ketinggian sekitar 2 meter. Informasi yang didapat, gedung itu dibangun sejak 2002 atau lebih dari 20 tahun silam.
Semakin membuat kumuh, di sekeliling bangunan itu ada bermacam barang rongsokan. Tidak hanya, itu ada sejumlah bangunan semi permanen yang dimanfaatkan warga sekitar untuk berdagang, bahkan menjadi rumah tinggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga sekitar bangunan mangkrak bernama Tohir menyatakan bahwa akses menuju gedung yang mangkrak itu memang tertutup rapat. Meski demikian, pria asal Menganti, Gresik yang tinggal di lokasi itu sejak tahun 1983 menyebutkan bahwa biasanya ada penjaga di dalam gedung mangkrak itu.
"Iya, ditutup semua. Sebenarnya ada satpam di dalamnya. Tapi memang kadang ada kadang tidak. Kalau sekarang ya buat istirahatnya orang becak," ujar Tohir saat ditemui detikJatim, Senin (29/5/2023).
Tohir mengingat, sebelum dibangun gedung yang mangkrak tersebut, di lahan itu sempat berdiri pabrik lampu. Lantaran suatu sebab, pabrik itu akhirnya pindah ke kawasan Rungkut, kemudian lahan itu dibangun Trade Mall Center. Sayang, puluhan tahun berlalu tak jelas ujung pembangunan mal itu.
"Dulu kalau nggak salah bekas pabrik lampu Philips. Terus pabrik itu pindah ke Rungkut, saya ingat sekitar 1998. Terus kosong beberapa tahun, akhirnya dibeli dan dibuat gedung ini. Saya lupa tahun berapa itu," ujarnya.
Penghuni bangunan semi permanen lainnya bernama Ingka mengaku bahwa mantan suaminya pernah bekerja di proyek yang ada di sekitar gedung mangkrak itu. Beragam cerita pernah dia dapatkan dari mantan suaminya. Namun, secara umum, suaminya tidak pernah bercerita siapa atau perusahaan mana pemilik gedung mangkrak itu.
![]() |
"Dulu mantan suami saya kerja di sini. Banyak cerita, dari kecelakaan kerja, terus sering jadi tempat syuting uji nyali. Katanya ada yang pernah hilang nggak ketemu. Tapi suami saya nggak pernah cerita siapa yang punya gedung itu. Saya sendiri juga nggak tahu," ujarnya.
Ingka yang merupakan ibu dari 2 orang anak ini mengaku bahwa dirinya baru 3 tahun menempati bangunan rumah plus toko berukuran sekitar 2,5 x 5 meter di sisi timur gedung mangkrak itu.
Dia hanya tahu, selama 3 tahun tinggal di sana banyak warung dan pedagang kelontong yang gulung tikar karena para pekerja proyek banyak yang kasbon tapi enggan membayar.
"Tukang-tukangnya banyak yang nggak bayar utang. Ya makan, ya jajan di warung-warung itu. Akhirnya banyak yang tutup," tukasnya.
Hingga kini, bangunan mangkrak tersebut masih tak jelas nasibnya. Apakah akan dilanjutkan pembangunannya atau dibiarkan mangkrak abadi selamanya?
(dpe/dte)