Gedung Mangkrak di Jalan Ngagel Surabaya minim lampu. Memang, cerita yang dominan beredar dan kerap didengar warga Surabaya adalah cerita mistis di sekitar gedung itu. Tapi tidak hanya itu, kawasan sekitar gedung itu juga kerap menjadi sasaran kriminalitas, termasuk tawuran.
Warga Ngagel Baru yang ada di sekitar bangunan mangkrak itu, Thohir menceritakan bahwa sudah sejak cukup lama bangunan mangkrak itu menjadi sasaran tangan jahil yang mencuri besi dan bahan bangunan. Cukup banyak besi di beberapa bagian bangunan itu yang hilang.
"Kalau itu (pencurian) ya dulu pas awal-awal baru pailit. Banyak yang nyolong besinya, kalau sekarang sudah nggak, karena harga besi murah, Rp 2.500 per kilogram," ujar pria tinggal dan bekerja sebagai pemulung di sekitar gedung mangkrak itu sejak 1983 kepada detikJatim, Senin (29/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tohir sempat menyinggung tentang cerita para pekerja yang tewas saat pengerjaan gedung yang mangkrak. Karena itulah berkembang cerita-cerita mistis yang mewarnai keberadaan gedung mangkrak itu.
"Dulu ada 6 yang tewas pas kerja proyek. Kalau suara-suara mistis sudah tidak ada, tidak seperti dulu. Kalau bilang banyak, ya tentu banyak setannya. Saya juga pernah diganggu. Ada alap-alap juga," ujarnya.
Namun, Thohir mengakui bahwa yang lebih horor dari cerita-cerita mistis itu adalah ketika terjadi tawuran atau aksi kejahatan lainnya. Seperti yang pernah terjadi pada 22 September 2022. Saat itu tawuran terjadi melibatkan 2 kelompok pemuda hingga saling lempar batu.
![]() |
"Wah, iya ramai-ramai tawuran itu. Kita ikut keluar juga lihat waktu itu ada apa, khawatirnya kan sampai lempar-lempar batu kena bangunan warga kena kaca," katanya.
Akibat peristiwa yang terjadi sekitar pukul 22.00 WIB itu, ada 2 orang pelajar yang terluka. Ada belasan pelajar dari 2 SMA berbeda yang diamankan pihak kepolisian. Pemicu tawuran itu adalah saling ejek di media sosial.
Jalan Upa Jiwa dan Raya Ngagel tempat gedung mangkrak itu berada termasuk dalam lokasi rawan tawuran dan balap liar yang telah ditandai oleh Satpol PP Surabaya. Seperti yang pernah disebutkan oleh Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto, 23 Desember 2022 lalu.
Eddy sempat menyebutkan bahwa titik lokasi rawan itu tersebar di seluruh wilayah dan kecamatan yang ada di Kota Surabaya. Mulai dari Surabaya Pusat, Selatan, Utara, Timur, hingga di Surabaya Barat. Tidak hanya mencatat, menurutnya Satpol PP juga sudah memetakan kerawanan lokasi itu.
Nah, Jalan Upa Jiwa dan Jalan Raya Ngagel itu menjadi satu di antara tempat yang rawan tawuran dan balap liar di Kecamatan Wonokromo. Selain kedua lokasi itu, lokasi lain yang dianggap rawan adalah Jalan Bung Tomo dan Jalan Sulawesi.
Langkah preventif pencegahan terjadinya tawuran antar-remaja atau balap liar sudah dilakukan, tapi dia meminta keterlibatan masyarakat dan peran serta orang tua untuk memantau dan memonitor anaknya setiap malam. Khususnya pada pukul 21.00 WIB ke atas agar dipastikan aman di rumah.
(dpe/dte)