Loyalitas Whisnu Sakti ke PDIP Meski Tak Dilirik Mega Saat Pilwali Surabaya

Loyalitas Whisnu Sakti ke PDIP Meski Tak Dilirik Mega Saat Pilwali Surabaya

Tim detikJatim - detikJatim
Minggu, 28 Mei 2023 14:06 WIB
Whisnu Sakti Buana
Whisnu Sakti Buana dikenal loyal kepada PDIP semasa hidupnya. (Foto: Deny Prastyo/File detikJatim)

Pada akhirnya, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri lebih memilih Eri Cahyadi sebagai suksesor Risma. Keputusan itu disambut kekecewaan kader PDIP yang mendukung Whisnu.

Melansir CNN Indonesia, 2 September 2020, pendukung dan simpatisan Whisnu sempat mengamuk di luar gedung DPD PDIP Jatim selepas Ketua DPP PDIP Puan Maharani membacakan rekom untuk Eri-Armuji.

"Whisnu adalah kader partai, kenapa bukan calon. Sangat kecewa," teriak seorang pendukung Whisnu kala itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan PDIP waktu itu juga disambut kecewa kakak kandung Whisnu, Jagad Hariseno. Jagad langsung mengalihkan dukungan kepada Machfud Arifin-Mujiaman, lawan Eri-Armuji di Pilwali Surabaya.

"Setiap orang punya hak dalam bersikap politik. Bagaimana pun beliau (Machfud) adalah orang baik. Saya sekeluarga mendukung beliau, dan mendoakan beliau semoga apa yang beliau cita-citakan menjadi wali kota Surabaya semoga dihijabah oleh Allah SWT," kata Seno, 10 November 2022

ADVERTISEMENT

Perbedaan pilihan politik Seno bukan tanpa alasan. Ia mengatakan sikapnya mendukung Machfud merupakan bentuk kritik terhadap Tri Rismaharini. Menurutnya, Risma selaku Wali Kota Surabaya dua periode sudah tidak lagi melihat sejarah dan ideologi partai dan marwah partai.

Megawati sendiri sadar bahwa rekom untuk Eri-Armuji kala itu cukup sulit. Dia juga sadar betapa Whisnu sebagai anak politikus senior yang ikut membesarkan PDIP, Soetjipto Soedjono, sangat loyal. Mega pun memberi pesan kepada Whisnu sesaat selepas rekom diputuskan.

Megawati mengatakan PDIP tetap mengapresiasi kerja Whisnu meski tak mengusung kadernya itu sebagai calon wali kota pada Pilkada Surabaya.

Megawati awalnya memberikan pengarahan kepada calon kepala daerah yang diusung PDIP pada Pilkada 2020. Lalu Megawati meminta DPD Jawa Timur menghadirkan Whisnu untuk berbicara dengannya.

"Di situ saya lihat Mas Whisnu, tolong hadirkan DPD (Jawa Timur)," ujar Megawati yang ditayangkan akun YouTube PDI Perjuangan, Rabu (2/9/2020).

"Aku terima kasih banget loh sama Whisnu," sambung Megawati.

Megawati kemudian menghibur Whisnu dengan mengingatkannya kepada sosok sang ayah, Soetjipto Soedjono, yang merupakan tokoh senior PDIP yang pernah menjadi Wakil Ketua MPR. Megawati mengaku sengaja menghadirkan dua Ketua DPP PDIP, yakni Bambang 'Pacul' Wuryanto dan Djarot Saiful Hidayat, untuk memberikan penjelasan kepada Whisnu soal pilihan DPP pada Pilkada Surabaya ini.

"Aku tahu pasti kono (sana) yo kelingan (teringat) karo (pada) Pak Tjip (ayahanda Whisnu). Makanya kenapa saya sengaja suruh datangkan yang namanya Bambang Pacul dan Pak Djarot," kata dia.

Megawati menegaskan tidak membuang Whisnu. Megawati mengucapkan terima kasih karena Whisnu telah membantu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani dalam menjalankan tugas sebagai kepala daerah.

"Jangan ada yang bilang. Oh, Ibu Mega itu buang Whisnu, tidak. Nah ini saya berhadapan sama kamu (Whisnu)," ucap Megawati.

"Tidak akan saya buang. Taat sebagai kader PDIP. Terima kasih atas selama ini membantu Mbak Risma. Nah, sekali lagi, terima kasih pada seluruhnya," lanjut Megawati.

Whisnu sendiri saat itu legawa dengan keputusan partai. Dia menegaskan komitmennya untuk tetap mendukung Eri-Armuji di Pilwali Surabaya.

"Tentu kita sebagai kader partai tetap tegak lurus dengan keputusan ketua umum (Megawati Soekarnoputri)," kata Whisnu usai penyerahan rekomendasi gelombang V PDIP di Kantor DPD PDIP Jawa Timur, 2 September 2020.

"Jadi kita harus memenangkan Surabaya untuk PDIP. Sama kayak semua kader PDIP akan tegak lurus dengan keputusan ketua umum," jelasnya.

Soal loyalisnya yang kecewa, Whisnu menanggapi dengan santai. Saat itu Whisnu siap mengumpulkan loyalisnya untuk tetap menerima keputusan partai.

"Untuk yang kecewa, ya tentu nanti kita kumpul lagi. Sama kayak semua kader PDIP akan tegak lurus dengan keputusan ketua umum," tukasnya kala itu.



Simak Video "Video: Cerita Anies Bertemu Megawati di Akad Nikah Anak Pramono"
[Gambas:Video 20detik]

(dpe/dte)


Hide Ads