Saat Mahfud Md Cerita Nabi Yakub tentang Istana yang Punya Banyak Pintu

Saat Mahfud Md Cerita Nabi Yakub tentang Istana yang Punya Banyak Pintu

Ahmad Zaini Zein - detikJatim
Sabtu, 27 Mei 2023 22:19 WIB
Mahfud Md
Mahfud Md cerita Nabi Yakub bahwa istana punya banyak pintu (Foto: Mulia/detikcom)
Pamekasan -

Mahfud Md bercerita tentang Nabi Yakub yang berwasiat kepada anak-anaknya bahwa istana punya banyak pintu masuk. Cerita ini disampaikan saat berpidato halalbihalal bersama Badan Silaturahmi Ulama Pesantren Madura (Bassra) di Pamekasan.

Cerita Nabi Yakub ini, ia nukil dari ayat Al-Qur'an Surat Yusuf ayat 67 yang kemudian ditafsirkan. Dalam ayat tersebut Nabi Yakub berwasiat agar memasuki istana (gerbang Mesir) tidak hanya melalui satu pintu saja.

"Hai anakku kalau kamu ingin berjuang untuk masuk istana memimpin pemerintahan jangan masuk dari satu pintu. Pintu istana itu banyak seperti Masjidil Haram itu pintunya banyak. Masuk sini kalau askarnya (penjaga Masjidil Haram) galak, masuk dari sebelahnya," kata Mahfud Md dalam pidatonya, Sabtu (27/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena perintah ini, lanjut Mahfud Md, Nabi Yakub kemudian mengimbau anak-anaknya agar berpencar mencari pintu masuk ke Mesir atau istana.

"Nah kamu berpecah saja. Anak-anakku, kata Yakub masuk dengan pintu berbeda masuk-masuk. Nah mungkin yang di sana paspamresnya galak, sana gak. Masuk kamu ya sudah kamu panggil saudara-saudaramu yang di luar," tutur Mahfud.

ADVERTISEMENT

Dari cerita ini, Mahfud tak mempermasalahkan orang-orang Madura berbeda-beda kendaraan politiknya agar bisa masuk ke pemerintahan baik legislatif maupun yudikatif. Menurutnya, semua boleh-boleh saja asal tujuannya sama demi Keutuhan Republik Indonesia (RI).

"Oleh sebab itu, mau masuk partai PKB boleh, mau masuk Demokrat seperti Pak Achsanul Qosasi boleh, mau Golkar boleh, mau apalagi PPP boleh, mau PAN tidak haram, PDIP tidak wajib, Golkar sama saja boleh," tukas Mahfud.

"Yang penting tujuannya menjaga negara kesatuan RI. Orang Madura juga begitu kalau sudah ketemu di Jakarta sama orang Madura, partainya beda. Saya sering ketemu dengan Pak Achsanul Qosasi logatnya beda, dia dari Sumenep, saya dari Pamekasan. Dia BPK saya di pemerintah. Ya saling kontak. Gimana caranya nih agar Indonesia selamat, gimana apa yang bisa berikan ke Madura," tandas Mahfud.




(abq/iwd)


Hide Ads