Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kembali buka suara terkait penggeledahan KPK di gedung Kemensos. Risma blak-blakan saat berada di Surabaya.
Risma mengaku sebenarnya sudah mengetahui terkait dugaan korupsi bansos tersebut. Ia bahkan sudah diberitahu sejumlah orang yang terlibat.
"Banyak yang beritahu orang ini, orang ini, saya cek sekian bulan. Ada yang memang tetap saya pindah, ada yang langsung saya pindah karena dapat informasi berat, dari mana-mana informasi itu. Sehingga 2021 itu, saya saat Majalah Tempo wawancara gak ada di kantor pusat mereka semua," kata Risma di salah satu tempat makan di Surabaya, Jumat (26/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari situ Risma curiga dan mencoba mencari dokumen. Karena ada yang aneh pada anggaran tersebut diduga ada di Linjamsos. Namun Risma tidak bisa mendalami, karena bukan kewenangannya.
"Saya ndalaminya cuman ini kok aneh, anggarannya ini, yang ditanyakan Tempo kok ditjen ini sama ini, saya gak dalami itu, saya bukan inspektur. Saya gak pegang karena sudah dipegang KPK, saya gak neruskan. Bagi saya untuk keamanan maka saya pindah. Saya cuman aneh anggaran di sini orang ini kok ikut," jelasnya.
Karena sudah diberitahu sebelumnya, Risma pun mengaku cepat atau lambat pasti akan ada proses dari KPK. Dan benar saja, saat ia sedang rapat, ia diberitahu akan ada penggeledahan di gedung Kemensos.
"Saya tidak niat tanya cari apa, karena tidak boleh intervensi. Kita lepas, Pak Ruben (Kepala Lijamsos saat ini) mengantar ke ruang dan data apa yang dicari. Terus Magrib ketemu saya selesai dan pulang. Yang bersangkutan sudah pindah gak ada di kantor pusat," ujarnya.
Risma sendiri saat dilantik menjadi Mensos menyebut tidak mau menyalurkan bantuan sosial (bansos). Namun ia hanya mau menyalurkan dalam bentuk uang saja. Hal ini bahkan telah disampaikan kepada Presiden Jokowi.
"Perintah itu saya pegang. 2021 saya gak mau nyalurkan bansos beras. Saya pegang perintah presiden bentuk uang bukan barang. Kalau ada barang yang jelas bukan dari kami. Kalau 2022 ada bansos beras berupa beras bukan dari kami. Saya pegang amanah presiden berupa uang. Minyak juga, saya gak mau bentuk minyak, tapi bentuk uang. Bagi saya pengamanan sudah saya lakukan, sudah saya pindah," tandas Risma.
Sebelumnya, KPK menggeledah gedung Kemensos terkait dugaan korupsi bansos beras. KPK mengatakan penggeledahan dilakukan untuk melengkapi alat bukti.
"Hari ini ada kegiatan penggeledahan yang dilakukan tim penyidik KPK di Kemensos dalam rangka untuk terus mengumpulkan dan melengkapi alat bukti yang telah kami miliki terkait dugaan tipikor penyaluran bansos berupa beras untuk program keluarga harapan tahun 2020 sampai 2021 di Kemensos," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (23/5).
Ali mengatakan proses penyidikan dugaan korupsi beras bansos masih berlangsung. KPK akan segera menjelaskan duduk perkara kasus tersebut ketika semua bukti telah terkumpul.
Enam orang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi bansos beras ini. Para tersangka kini juga dicegah bepergian ke luar negeri selama enam bulan dan dapat diperpanjang jika dibutuhkan.
Satu tersangka telah diketahui bernama Kuncoro Wibowo (KW). Kuncoro merupakan mantan Dirut TransJakarta.
(abq/iwd)