Senyum Jaden Abdullah Putra Usman Ayus terlihat semringah. Dia berhasil menaklukkan lawannya, Devin Artha Wahyudi setelah pertandingan sengit selama 3 set.
Pantauan detikJatim, pria yang akrab disapa Ayus berhasil mencuri perhatian penonton. Dia kerap berteriak atau mengepalkan tangan setiap kali bikin lawannya mati langkah.
Belum lagi gayanya yang tengil saat berlaga di arena bulutangkis. Ketengilannya itu dipadu dengan aksi energik degan smash-smash keras yang bikin lawannya kewalahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Babak pertama yakin sama kemampuan dan saya yakin dia (Devin) masih di bawah saya meski pernah kalah di seleksi AJC. Lalu ya percaya diri saja. Karena saya juga tuan rumah di sini. Alhamdulillah dikasih jalan sama Allah, akhirnya menang," ujar Ayus saat ditemui detikJatim usai pertandingan di GOR Sudirman, Surabaya, Kamis (25/5/2023).
Pemain dari Mansion Exist Badminton Club itu mengakui di set kedua dirinya sempat bermain terlalu lepas. Padahal, dia telah diingatkan oleh pelatihnya agar tetap fokus meski dan tidak meremehkan lawan meski sudah memimpin di game awal.
Peringatan keras itu Ayus dapatkan saat sempat gagal di Sirnas Jawa Barat, di Bandung. Dia pun berupaya menggebrak dengan berusaha mempertahankan gelar di Sirnas A Jawa Timur. Dia pun menegaskan bahwa dirinya tidak ingin lagi menyepelekan lawan. Termasuk saat poinnya sudah unggul.
"Semua lawan berat sih, tergantung diri kita aja. Pelatih sempat ngingetin pegang poin dari awal, tapi saya masih ngendorin kebawa lawan dan pelan-pelan. Tapi, di set ketiga saya kencengin dan akhirnya dapat lagi," imbuh dia.
Ayus mengatakan ada banyak penonton saat gelaran BNI Sirnas A Jawa Timur di Gor Soedirman Surabaya. Namun situasi itu tidak membuatnya menjadi demam panggung. Apalagi Ayus merupakan warga asli Surabaya.
"Saya kan warga Surabaya juga. Saya lebih semangat sih karena banyak penonton yang dukung," ujarnya.
Ayus menuturkan bahwa keluarganya mendukung penuh baik saat berlatih maupun bertanding. Meskipun pada saat dia bertanding tidak seluruh keluarganya bisa hadir.
"Alhamdulillah mendukung semua, tapi ayah dan ibu nggak berani lihat. Katanya kalau sudah dapat emas mau datang, tapi saya tetap bisa main lepas juga kok," katanya.
Saat disinggung soal cara main dan ketengilannya di lapangan, Ayus mengaku sengaja melakukannya. Selain untuk menguatkan mental dan lebih percaya diri, dia akui itu terinspirasi dari Kevin Sanjaya.
"Gaya ngepalin tangan itu ya? Bener, itu saya ikutin mas Kevin Sanjaya. Idola banget. Yang penting pelatih lebih percaya saya dan sama-sama saling percaya," katanya.
Meski demikian, lelaki yang mulai mengenal bulutangkis sejak masih usia 5 tahun itu berharap karirnya bisa kian cemerlang. Apalagi kalau bisa menginspirasi dan memotivasi khalayak lainnya.
"Alhamdulillah, saya didukung lalu saya menyeriusi. Harapannya, ya, bisa juara, sukses, dan rangking 1 dunia," ujar mantan atlet PB Djarum itu.
(dpe/dte)