3 Ribu Lebih Balita di Surabaya Mengidap Pneumonia

3 Ribu Lebih Balita di Surabaya Mengidap Pneumonia

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 25 Mei 2023 11:55 WIB
pneumonia
Ilustrasi/Foto: Getty Images/Science Photo Libra/KATERYNA KON
Surabaya -

3 Ribu lebih anak usia 0-5 tahun di Surabaya mengalami pneumonia atau radang paru-paru. Hal ini diketahui Dinkes Surabaya pada periode Januari-Mei 2023.

"Data penemuan kasus Pneumonia Balita berdasarkan laporan dari Fasyankes Kota Surabaya pada Bulan Januari-10 Mei 2023 sebesar 3.225 kasus," kata Kepala Dinkes Nanik Sukristina kepada detikJatim, Kamis (25/5/2023).

Nanik menyebut, jika dibandingkan periode yang sama tahun 2022 menunjukkan penurunan sebesar 342. Kasus sampai April 2022 sebanyak 3.567.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data capaian kasus pneumonia pada balita tahun 2023 ini masih dinamis. Sebab, proses pengumpulan, verifikasi dan validasi dilakukan tiap bulannya.

Sementara upaya pencegahan dan pengendalian penyakit pneumonia yang dilakukan Dinkes Surabaya, yakni pemenuhan gizi seimbang pada balita.

ADVERTISEMENT

Selain itu penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kegiatan sehari-hari dan di lingkungan masyarakat. Memfasilitasi vaksinasi Pneumonia melalui imunisasi PCV secara gratis di puskesmas untuk Bayi usia 2 bulan

"Melakukan deteksi dini balita dengan keluhan batuk dan pengobatan sesuai standar untuk mencegah terjadinya pneumonia," ujarnya.

Dokter Spesialis Paru RS Universitas Airlangga (Unair), dr Alfian Nur Rosyid SpP(K) FAPSR FCCP mengatakan, pneumonia merupakan infeksi yang tertular dari orang lain. Seperti droplet. Artinya bukan karena genetik atau turunan dari orang tua.

"Sehingga penyakit ini bisa sembuh, asal diketahui lebih awal dan segera dilakukan pengobatan," kata dr Alfian.

Orang tua pun harus mengenali gejala awal sebagai waspadai. Seperti batuk berdahak, sesak, demam dan batuk hingga membuat napas memberat.

"Terutama apabila anak yang biasanya aktif lari-lari menjadi kurang aktif dan lemas, apalagi disertai napas yang memberat. Kalau muncul gejala sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya.




(esw/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads