Misteri bangkai pesawat yang ditemukan nelayan Desa Weru, Paciran, Lamongan mulai tersibak. Pesawat Yang ditemukan pada Minggu (21/5/2023) itu diduga kuat tipe pesawat pengebom Martin 166 WH-3 yang hilang saat Perang Dunia 2.
Pegiat sejarah Begandring Surabaia dari data yang diperoleh, pesawat itu berangkat pada dari Singkawang, Kalimantan menuju Palembang, Sumatera.
Menurut Zaki, dari data yang diperoleh, pesawat pengebom Martin saat itu memuat 4 orang kru. Keempatnya ini terdiri dari 2 pilot, seorang navigator dan bagian radio yang juga dinyatakan hilang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pesawat ini hilang di Laut Jawa dengan 4 orang krunya. Sebenarnya ada 3 kru pesawat Martin ini. Kenapa ada 4 kemungkinan karena jaraknya jauh jadi membawa pilot cadangan. Jadi 2 pilot, 1 navigator dan satu bagian radio," kata Zaki kepada detikJatim, Kamis (25/5/2023).
Meski demikian, Zaki mengaku belum mengetahui pasti dugaan pesawat jatuh di Laut Jawa. Padahal saat itu, pesawat ini dari data rute berangkat dari Singkawang menuju Palembang.
"Ini pesawatnya kalau menurut data yang pesawat hilang terbang dari Singkawang menuju ke Palembang. Nah tapi kok jatuh di Laut Jawa? Ini masih misteri," jelas Zaki.
"Kenapa dia memutar melewati Laut Jawa? Kenapa gak mengambil garis lurus? Karena Singkawang dan Palembang kan tidak melewati Laut Jawa. Apa karena faktor cuaca atau faktor menghindari pesawat Jepang," imbuh Zaki.
Sebelumnya, sebuah video tersebar di aplikasi percakapan menunjukkan bangkai sebuah pesawat terdampar di tepi pantai. Video yang beredar itu berdurasi 1 menit 22 detik. Menurut pembuat video, salah seorang nelayan Desa Weru, Paciran, Lamongan menemukan bangkai pesawat diduga pesawat tempur dari zaman Belanda.
Dari pantauan detikJatim, bangkai pesawat tempur itu ditemukan hanya satu potong bagian. Saat ditemukan bangkai pesawat tempur, tidak ada tanda atau jenis pesawat. Kondisi bangkai pesawat tempur berkarat dan banyak mengelupas di bagian kulit. Selain itu tampak bagian depan hingga tengah atau kokpit serta sayap.
Pesawat ditemukan nelayan saat menjaring ikan, Minggu (21/5/2023) di kedalaman laut 30 meter atau 14 mil dari daratan. Dikira mendapat ikan besar, sang nelayan membawa hasil tangkapan itu pulang. Namun di tengah perjalanan, solar sang nelayan habis.
Lantas dirinya pulang dan mengajak teman-temannya turut membantu mengevakuasi. Penemuan pesawat tempur itu akhirnya dilaporkan ke dinas terkait.
(abq/fat)