Nelayan Desa Weru, Kecamatan Paciran, Lamongan menemukan bangkai pesawat tempur saat melaut. Temuan ini diduga merupakan bagian sayap dari jenis pesawat pembom Martin 166 WH-3 milik Angkatan Udara Kerajaan Belanda.
"Berdasarkan laporan ini, dugaan saya, bahwa yang ditemukan tersebut adalah pesawat Martin 166 WH-3 nomor M-555 milik ML - KNIL (Militaire Luchtvaart Koninklijk Nederlands Indisch Leger)," kata pegiat sejarah Begandring Surabaia kepada detikJatim, Rabu (24/5/2023).
Masih menurut Zaki, pesawat ini diduga kuat jatuh dan hilang pada 23 Desember 1941 saat menuju Singkawang ke Palembang. Meski demikian, ia belum bisa menyimpulkan jatuhnya pesawat karena apa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pesawat ini terbang dari Singkawang dengan tujuan Palembang yang hilang pada 23 Desember 1941 diperkirakan jatuh di Laut Jawa, namun sebab hilangnya pesawat ini tidak diketahui, apakah faktor cuaca, kesalahan manusia, kerusakan mesin, sebab lain dan atau disergap oleh pesawat Jepang masih misteri," jelasnya.
Zaki menjelaskan awalnya, ia menduga bangkai yang ditemukan awalnya dari jenis pesawat Wildcat. Namun setelah dilihat lebih lanjut dari foto-foto yang dikirim, ia menyakini jenis pesawat Martin 166 WH-3 nomor registrasi M-555.
Dugaannya ini setelah ia mendapat data tentang catatan pesawat yang jatuh di Laut Jawa. Ia juga menerima informasi dari temannya yang berada di Riau. Sebab di sana juga banyak ditemukan bangkai pesawat serupa.
![]() |
Zaki kemudian mengirimkan foto ilustrasi pesawat pembom Martin 166 WH-3 ke detikJatim. Ia menyebut bangkai pesawat yang ditemukan merupakan bagian dari sayap. Sedangkan bodi pesawat diduga kuat masih berada di dalam laut.
Lebih lanjut, Zaki mengungkapkan pesawat ini biasanya bisa memuat 3 orang. Tapi saat jatuh diperkirakan ditumpangi 4 kru. Keempat kru ini terdiri 2 pilot, 1 navigator dan bagian radio.
Pesawat ini hilang di Laut Jawa dengan 4 orang krunya. Sebenarnya ada 3 kru pesawat Martin ini. Kenapa ada 4 kemungkinan karena jaraknya jauh jadi membawa pilot cadangan. Jadi 2 pilot, 1 navigator dan satu bagian radio. Jadi 4 orang," terang Zaki.
Meski demikian, ia mengaku masih belum mengetahui kenapa pesawat Martin 166 WH-3 itu bisa jatuh di Laut Jawa. Padahal saat itu terbang dari Singkawang menuju Palembang.
![]() |
"Cuma yang jadi pertanyaan saya, pesawat ini kan tujuan dari Singkawang menuju Palembang. Kenapa dia memutar melewati Laut Jawa? Kenapa gak mengambil garis lurus? Karena Singkawang dan Palembang kan tidak melewati Laut Jawa," jelas Zaki.
"Apa karena faktor cuaca atau faktor menghindari pesawat Jepang yang sudah menguasai wilayah udara dari Semenanjung Malaka hingga Cina Daratan termasuk Natuna sudah dikuasai sehingga dia memutar. Atau faktor kerusakan mesin. Atau human error atau ditembak pesawat Jepang. Nah ini masih belum terjawab karena di beritanya hilang dan jatuh di Laut Jawa," tandas Zaki.
Sebelumnya, sebuah video tersebar di aplikasi percakapan menunjukkan bangkai sebuah pesawat terdampar di tepi pantai. Video yang beredar itu berdurasi 1 menit 22 detik. Menurut pembuat video, salah seorang nelayan Desa Weru, Paciran, Lamongan menemukan bangkai pesawat diduga pesawat tempur dari zaman Belanda.
Dari pantauan detikJatim, bangkai pesawat tempur itu ditemukan hanya satu potong bagian. Saat ditemukan bangkai pesawat tempur, tidak ada tanda atau jenis pesawat. Kondisi bangkai pesawat tempur berkarat dan banyak mengelupas di bagian kulit. Selain itu tampak bagian depan hingga tengah atau kokpit serta sayap.
Pesawat ditemukan nelayan saat menjaring ikan, Minggu (21/5/2023) di kedalaman laut 30 meter atau 14 mil dari daratan. Dikira mendapat ikan besar, sang nelayan membawa hasil tangkapan itu pulang. Namun di tengah perjalanan, solar sang nelayan habis.
Lantas dirinya pulang dan mengajak teman-temannya turut membantu mengevakuasi. Penemuan pesawat tempur itu akhirnya dilaporkan ke dinas terkait.
(abq/fat)