Terjawab Tanda Tanya Soal Bangkai Pesawat Tempur di Laut Lamongan

Round-up

Terjawab Tanda Tanya Soal Bangkai Pesawat Tempur di Laut Lamongan

Amir Baihaqi - detikJatim
Kamis, 25 Mei 2023 07:00 WIB
ditemukan bangkai pesawat tempur di paciran lamongan
Bangkai sayap pesawat pengebom Martin 166 WH-3 (Foto file: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Teka-teki bangkaipesawat yang ditemukan nelayan Desa Weru, Kecamatan Paciran terungkap. Pegiat sejarah mengungkapkan bangkai tersebut merupakan pesawat pengebom Martin 166 WH-3 Milik kerajaan Belanda.

Pegiat sejarah Begandring Zaki Yamani menyebut bagian bangkai yang ditemukan merupakan sayap pesawat. Dari catatan sejarah yang didapat pesawat jatuh pada tanggal 23 Desember 1941.

"Berdasarkan laporan ini, dugaan saya, bahwa yang ditemukan tersebut adalah pesawat Martin 166 WH-3 nomor M-555 milik ML - KNIL (Militaire Luchtvaart Koninklijk Nederlands Indisch Leger)," kata Zaki kepada detikJatim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Zaki, pesawat ini diketahui berangkat dari Singkawang menuju ke Palembang. Namun saat itu, pesawat melewati rute di atas laut Jawa.

"Pesawat ini terbang dari Singkawang dengan tujuan Palembang yang hilang pada 23 Desember 1941 diperkirakan jatuh di laut Jawa, namun sebab hilangnya pesawat ini tidak diketahui, apakah faktor cuaca, kesalahan manusia, kerusakan mesin, sebab lain dan atau disergap oleh pesawat Jepang, masih misteri," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sedangkan untuk penumpang pesawat, Zaki menyebut berdasarkan data Afiation Safety Network (ASN) memuat 4 kru. Rinciannya 2 pilot, 1 navigator dan bagian radio.

"Pesawat ini hilang di Laut Jawa gitu. Dengan 4 orang krunya sebenarnya ada 3 kru pesawat Martin ini. Kenapa ada 4 kemungkinan karena jaraknya jauh jadi membawa pilot cadangan. Jadi 2 pilot, 1 navigator dan satu bagian radio. Jadi 4 orang," terangnya.

Pesawat pengebom Martin 166 WH-3 yang bangkainya diduga ditemukan nelayan Paciran, Lamongan.Wujud pesawat pengebom Martin 166 WH-3 yang bangkainya diduga ditemukan nelayan Paciran, Lamongan. Foto: Istimewa/dok Zaki Yamani Begandring Soerabaia

Zaki menambahkan meski telah terungkap jenis dan informasi mengenai pesawat, namun hingga kini ia belum bisa menemukan informasi kenapa pesawat melewati rute laut Jawa dan penyebab jatuh dan hilangnya pesawat.

Ia kemudian membeberkan sejumlah dugaan pesawat Martin melewati rute laut Jawa, mulai karena faktor cuaca, menghindari pesawat Jepang karena saat itu sedang Perang Dunia kedua.

""Cuma yang jadi pertanyaan saya pesawat ini kan tujuan dari Singkawang menuju Palembang. Kenapa dia memutar melewati Laut Jawa? Kenapa gak mengambil garis lurus? Karena Singkawang dan Palembang kan tidak melewati Laut Jawa," jelasnya.

"Apa karena faktor cuaca atau faktor menghindari pesawat Jepang yang sudah menguasai wilayah udara dari semenanjung Malaka hingga Cina Daratan termasuk Natuna sudah dikuasai sehingga dia memutar. Atau faktor kerusakan mesin. Atau human error atau ditembak pesawat Jepang. Nah ini masih belum terjawab karena di beritanya hilang dan jatuh di laut Jawa," tandas Zaki.

Sebelumnya, sebuah video tersebar di aplikasi percakapan menunjukkan bangkai sebuah pesawat terdampar di tepi pantai. Video yang beredar itu berdurasi 1 menit 22 detik. Menurut pembuat video, salah seorang nelayan Desa Weru, Paciran, Lamongan menemukan bangkai pesawat diduga pesawat tempur dari zaman Belanda.

Dari pantauan detikJatim, bangkai pesawat tempur itu ditemukan hanya satu potong bagian. Saat ditemukan bangkai pesawat tempur, tidak ada tanda atau jenis pesawat. Kondisi bangkai pesawat tempur berkarat dan banyak mengelupas di bagian kulit. Selain itu tampak bagian depan hingga tengah atau kokpit serta sayap.

Pesawat ditemukan nelayan saat menjaring ikan, Minggu (21/5/2023) di kedalaman laut 30 meter atau 14 mil dari daratan. Dikira mendapat ikan besar, sang nelayan membawa hasil tangkapan itu pulang.

Namun di tengah perjalanan, solar sang nelayan habis. Lantas dirinya pulang dan mengajak teman-temannya turut membantu mengevakuasi. Penemuan pesawat tempur itu akhirnya dilaporkan ke dinas terkait.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads