Sony Dwi Kuncoro Sebut Regenerasi Atlet Bulutangkis Sedang Terjadi

BNI Sirnas A 2023 Surabaya

Sony Dwi Kuncoro Sebut Regenerasi Atlet Bulutangkis Sedang Terjadi

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Selasa, 23 Mei 2023 20:19 WIB
Sony Dwi Kuncoro saat menghadiri pertandingan BNI Sirnas A Jawa Timur yang dihelat di GOR Soedirman Surabaya
Sony Dwi Kuncoro, Mantan Atlet Bulutangkis Indonesia. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Sebagai mantan atlet bulutangkis yang memiliki jam terbang tinggi, Sony Dwi Kuncoro melihat sekarang sedang terjadi regenerasi atlet. Salah satunya di BNI Sirnas A 2023 Surabaya.

Sony hadir di sela-sela pertandingan BNI Sirnas A Jawa Timur di Gor Soedirman Surabaya. Ia terlihat memantau atlet yang berada di bawah naungan klubnya.

Dari pantauan detikJatim, Sony kerap terlihat memasuki sisi luar lapangan. Itu dia lakukan saat setiap atlet yang bertanding di kategori taruna maupun kategori dini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai pertandingan, Arek Suroboyo itu berkenan untuk ditemui dan berbincang. Dia pun mengaku sudah pensiun menjadi atlet bulutangkis dan memutuskan untuk menjadi pelatih.

"Setelah COVID-19, saya berhenti (menjadi atlet). Apalagi, saat itu kejuaraan berhenti dan entah sampai kapan. Jadi, dari situ saya putuskan berhenti main," kata Sony kepada detikJatim, Selasa (23/5/2023).

ADVERTISEMENT

Sony mengaku saat ini siklus para atlet di dunia sedang berputar. Ia pun mengakui saat ini atlet-atlet bulutangkis di Indonesia tidak lagi 'moncer' seperti dulu.

"Kalau saya melihat sih, waktu itu ganda campuran dan putra memang mendominasi. Ada yang juara nasional, juara dunia, dan lain-lain. Tapi belakangan ini memang tidak ya," ujar pria kelahiran 7 Juli 1984 itu.

Sekarang inilah, menurutnya, regenerasi atlet bulutangkis Indonesia sedang terjadi. Dia optimistis Indonesia akan punya atlet baru yang cemerlang di kancah internasional.

"Ya mungkin dan saya pikir berputar, regenerasi atau bibitnya ini turun," tuturnya. "Ya memang butuh kerja keras lagi dari pengurus dan atlet-atlet, tapi yang pasti bukan menurun. Saya pikir memang siklusnya, dulu Cina sempat dapat kejuaraan, lalu tidak dapat, dan sekarang dapat lagi," katanya.

Juara OUE Singapore Open Super Series 2016 itu menegaskan, seharusnya para atlet, klub, dan semua pihak yang terlibat tetap berproses meski sudah ada di posisi teratas sekalipun.

Pengampu klub bulutangkis Sony Dwi Kuncoro Badminton Training itu menerangkan bahwa meski prestasi bagus para atlet harus tetap berproses dan berusaha. Tak hanya saat latihan, tapi juga materi lain seperti psikologi dan kecerdasan.

"Karena bulutangkis tidak hanya speed dan power, tapi kecerdasan atlet itu juga penting. Kalau tidak diimbangi dengan daya tahan tubuh biasanya kurang stabil, butuh semacam kepinteran," ujarnya.

Sony mengaku apa yang dia rasakan sama dengan atlet lain yang telah fokus dengan bulutangkis sejak kecil. Semuanya akan menjalani cara-cara khusus saat bergabung di Pelatnas.




(dpe/iwd)


Hide Ads