Di Ponorogo, ada warung sedekah yang tengah ramai dijejali pembeli. Namanya warung makan Bariklana yang lokasinya di Kelurahan Brotonegaran, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo. Di sini, pembeli bisa makan sepuasnya dan membayar seikhlasnya.
Di tengah naiknya harga sejumlah bahan pangan, tak menyurutkan pengurus warung makan Bariklana untuk berbuat kebaikan. Hanya di warung ini pelanggan dimanjakan makan sepuasnya, tapi bayar seikhlasnya.
Warung inspiratif ini ternyata sudah berjalan selama 4 bulan. Pelanggannya terdiri dari para tukang ojek online, anak kosan, anak sekolah hingga kaum dhuafa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski bayar seikhlasnya, pelanggan bebas memilih lauk yang akan disantap. Di sini, ada lauk ayam, telur, tumis, nasi campur, lodeh dan gorengan. Warung ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB.
Cara bayarnya pun unik dengan memasukkan uang seikhlasnya ke dalam kotak amal yang sudah disediakan. Bahkan, seringkali ada pelanggan yang tidak membayar, tetapi dilayani dengan baik.
"Saya setiap hari ke sini, terbantu sekali. Setiap berangkat mau memulung, saya sarapan di sini," tutur salah satu pemulung, Rudianto kepada wartawan, Senin (22/5/2023).
Rudianto mengaku terbantu sejak 4 bulan terakhir. Pendapatannya yang rendah, membuatnya kesulitan memenuhi kebutuhan hidup terutama makan. Seringkali, dia makan di warung Bariklana tanpa membayar sepeser pun.
![]() |
"Setiap hari lauknya ganti, kadang sama kering tempe, kadang sama mie, ayam, telur atau lodeh," terang Rudi.
Sementara, pengelola warung Bariklana, Jam'un Haidar menambahkan, konsep warung ini adalah sedekah makanan. Jadi, siapapun yang datang bisa makan sepuasnya dan bayar seikhlasnya.
"Boleh juga kalau tidak membayar, intinya sedekah saja," ujar Jam'un.
Menurutnya, hasil pembayaran juga akan dibelikan bahan makanan lagi. Dalam sehari, dia bisa menghabiskan 5 kg hingga 7 kg beras. Pelanggan yang datang pun bisa makan sepuasnya.
"Respons masyarakat bagus, target kita ojol, anak sekolah, dhuafa, juga tercukupi," kata Jam'un.
Disinggung soal dana, Jam'un menerangkan, dana untuk belanja bahan makanan ini berasal dari Yayasan Bariklana. Dipilih warung makan, karena dinilai lebih mengena ke masyarakat yang membutuhkan.
"Dipilih warung makan karena paling mudah dijangkau masyarakat terutama kaum dhuafa, jadi membantu langsung ke sasaran," pungkasnya.
(hil/fat)