Penyisiran hari ketiga korban laka laut di Lamongan akhirnya membuahkan hasil. Korban atas nama Maksum Jaelani ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa oleh tim pencari.
Kasat Polairud AKP Erni Sugiastuti membenarkan jika nelayan korban laka laut karena tersangkut jaring saat melaut sudah ditemukan. Korban atas nama Maksum Jaelani (25) warga Desa Labuhan, Brondong telah ditemukan oleh tim gabungan Sat Polairud Resort Lamongan, BPBD Lamongan, DPC HNSI Lamongan dibantu masyarakat nelayan Desa Labuhan pada Minggu (21/5/2023).
"Hari ke 3 penyisiran pencarian jasad korban laka laut telah ditemukan oleh tim gabungan pada Minggu (21/5/2023)" kata Erni saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (21/5/2023).
Erni mengungkapkan korban ditemukan ketika tim gabungan melakukan penyisiran perairan laut yang ada di Kecamatan Brondong yang dimulai sekira pukul 06.00. Korban, menurut Erni, ditemukan tepat di utara perairan yang masuk wilayah Desa Labuhan sekira 8 KM dari bibir pantai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban ditemukan Minggu pagi sekitar pukul 08.35 WIB," ujarnya.
Jasad korban laka laut atas nama Maksum Jaelani, ungkap Erni, ditemukan oleh tim gabungan dalam kondisi mengambang dan dalam keadaan sudah meninggal. Tim gabungan, yang melihat jasad mengambang tersebut kemudian mengevakuasi korban untuk dibawa ke daratan untuk kemudian dikebumikan.
"Saat ini korban sudah dimakamkan di pemakaman desa setempat setelah berhasil dievakuasi oleh tim gabungan," ucap Erni seraya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Erni juga mengapresiasi peran serta masyarakat nelayan, khususnya nelayan Desa Labuhan yang ikut serta dalam melakukan penyisiran pencarian korban laka laut. Pihaknya, tambah Erni, mengimbau agar masyarakat nelayan tetap selalu berhati-hati dalam menjalankan profesinya sebagai nelayan dengan selalu menyediakan jaket pelampung di kapalnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Sekretaris DPC HNSI Lamongan Ma'mun Murod yang mengimbau masyarakat nelayan Lamongan untuk selalu menjaga solidaritas antarnelayan dan menjunjung tinggi kerukunan agar dimasa mendatang masalah-masalah nelayan bisa diminimalisir dan bisa diselesaikan dengan cepat dan baik.
"Kami juga mengajak masyarakat nelayan untuk bisa memaksimalkan program Pemerintahan tentang stimulisasi BPJS Ketenagakerjaan untuk nelayan yang mana 3 bulan pembayaran premi telah dibayar oleh Pemkab Lamongan secara gratis," pungkasnya.
(dpe/iwd)