Pakar Sebut Jokowi Agar Tertibkan Gibran Soal Dampingi Prabowo Temui Relawan

Pakar Sebut Jokowi Agar Tertibkan Gibran Soal Dampingi Prabowo Temui Relawan

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Minggu, 21 Mei 2023 13:41 WIB
Ketum Gerindra Prabowo Subianto sempat berbincang empat mata dan makan malam bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di sela pertemuan dengan relawan Gibran dan Jokowi Jateng dan Jatim. (Instagram @prabowo)
Foto: Ketum Gerindra Prabowo Subianto sempat berbincang empat mata dan makan malam bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di sela pertemuan dengan relawan Gibran dan Jokowi Jateng dan Jatim. (Instagram @prabowo)
Surabaya -

Pengamat politik menyebut manuver Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang mendampingi Prabowo Subianto bertemu relawan bisa merugikan dirinya hingga Presiden Joko Widodo.

Diketahui Gibran ikut mendampingi Prabowo bertemu Relawan Gibran dan Jokowi se-Jateng dan Jatim saat deklarasi Prabowo Subianto sebagai Capres 2024. Jokowi disebut harus menertibkan anaknya.

"Keadaan tersebut tentu dipahami oleh pak Jokowi agar bisa menertibkan anaknya. Sebab, kalau mereka lupa sejarah, hal itu potensial bisa merugikan relasi ke depannya dan tentu itu patut disesalkan," ujar pengamat komunikasi politik UTM, Surokim Abdus Salam, Minggu (21/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surokim mengingatkan Jokowi harus bisa lebih berhati-hati. Ia menyebut, lebih elok jika Jokowi terus bisa menyamakan frekuensinya dengan PDIP terkait dengan Pilpres 2024.

"Ada banyak faktor yang membuat Presiden Jokowi harus tegak lurus dengan PDIP. Relasi itu sejauh ini bisa terjaga baik selama ini. Semua orang di republik ini juga tahu bahwa naiknya Pak Jokowi di eksekutif tidak lepas dari restu PDIP," beber Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC) ini.

ADVERTISEMENT

Menurut Surokim, jangan sampai Jokowi hingga Gibran menjadi kacang yang lupa kulitnya. Karena, ada jasa PDIP yang mengusung mereka.

"Saya pikir PDIP dengan jasa baiknya selama ini telah membawa Presiden Jokowi dan keluarga pada 7 kemenangan selama hampir 20 tahun. Yakni 2 kali wali kota, 1 kali Gubernur DKI Jakarta dan 2 kali presiden plus Wali Kota Solo untuk Gibran dan Medan untuk Bobby. Satu keistimewaan yang bahkan tidak didapatkan oleh keluarga Bung Karno sekalipun," jelas Surokim.

Surokim juga berpesan agar keluarga Jokowi harus memahami sejarah ini.

"Bagaimanapun ada faktor kesejarahan panjang yang nggak bisa diabaikan dan dilupakan dalam relasi khusus ini. Dan hal itu seharusnya tidak dicederai karena bisa berpotensi membuat disharmoni," beber Surokim.

"Pak Jokowi, Bu Mega, dan PDIP adalah trisula tidak bisa dipisahkan dalam membangun sejarah perjalanan bangsa selama 2 dekade ini. Dan sejarah itu saya pikir perlu dipahami juga oleh keluarga Pak Jokowi agar selalu bisa saling menguatkan," pungkasnya.




(hil/iwd)


Hide Ads