Kritik Pedas Warganet Terkait Pemindahan 2 Monumen Bersejarah Kota Malang

Kritik Pedas Warganet Terkait Pemindahan 2 Monumen Bersejarah Kota Malang

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Sabtu, 20 Mei 2023 21:50 WIB
Monumen TGP di Kota Malang yang akan digeser oleh Pemkot.
Monumen PKK di Kota Malang yang akan dipindahkan. (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Kota Malang -

Rencana Pemkot Malang memindah Monumen Tentara Genie Pelajar (TGP) dan Monumen PKK di Jalan Semeru menarik perhatian netizen. Menurut netizen, masih banyak fasilitas lain di Kota Malang yang lebih urgen dibenahi ketimbang menggeser monumen TGP dan PKK.

Dalam salah satu unggahan di Instagram tentang rencana pemindahan monumen TGP dan PKK, sejumlah warganet menyampaikan komentar sekaligus kritik bagi pemerintah kota. Mereka mempertanyakan urgensi rencana itu.

Sejumlah netizen pun menyebutkan beberapa fasilitas lain yang seharusnya mendapat penanganan demi memberikan kenyamanan bagi masyarakat, terutama bagi warga Kota Malang. Salah satunya penanganan banjir dan macet di Kota Malang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kok yo sik daerah kunu ae sing di umeg-umeg (kok masih daerah situ-situ saja yang ditangani). Padahal masih banyak jalan-jalan lain yang butuh perhatian, khususnya soal kemacetan," komentar fa_XXX dikutip detikJatim, Sabtu (20/5/2023).

"Onok ae patung wes meneng-meneng digeser, urusono drainase ilo cek malang gak banjir wong masio se arah yo se macet kok wkwwk," komentar lain dari dhvXXX.

ADVERTISEMENT

"Perasaanku kyok tambah ruwet saiki timbang bien. Bien sak macet-macet e ora koyok saiki ruwet njelimet leren munyer-munyer. Mbok gae mbenakno embong sing rusak karo saluran-saluran air cek gak bonjar-banjir ae jiii. Isin aku dadi mantan tonggomu sak RT," komentar lain dari almXXX.

Salah satu pejalan kaki yang ditemui di Kayutangan bernama Iqbal (27) mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada masalah melakukan penataan di Kayutangan, tapi sebisa mungkin memikirkan kebutuhan penting masyarakat.

Ia mencontohkan, salah satu yang perlu diperhatikan adalah pejalan kaki kesulitan melintas di perempatan Rajabali. Menurutnya, saat ini cukup sulit melintas di perempatan itu setelah penerapan satu arah.

"Kendaraan, kan, jalan terus karena tidak ada lampu merah (traffic light). Pejalan kaki kan jadi kesusahan mau melintas karena kendaraan jarang mengalah. Jadi harus nunggu lama baru bisa nyeberang lewat zebra cross di perempatan Rajabali itu," kata Iqbal.

Pria yang tinggal di Kecamatan Klojen, Kota Malang itu menyampaikan bahwa sebenarnya senang melihat pedestrian Kayutangan yang saat ini jadi ramai. Banyak warga menikmati lebarnya trotoar dan gemerlap lampu di sepanjang Jalan Basuki Rahmat.

"Biasanya rame itu Sabtu dan Minggu, ada live musik juga. Tapi ya sebisa mungkin fasilitas pendukung untuk menambah kenyamanan disediakan. Mungkin bisa buat Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di perempatan Rajabali, biar enak nyebrangnya," katanya.

Menanggapi soal sulitnya warga menyebrang di perempatan Rajabali, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengatakan telah memperhatikan masalah itu. Zebra cross di perempatan Rajabali juga sudah disediakan.

"Sebenarnya ini berkaitan dengan perilaku berkendara, termasuk perilaku menyebrang. Menyebrang kami harapkan di zebra cross yang tersedia. Kenyataannya mereka menyeberang semaunya. Ini mempersulit yang menyeberang maupun pengendara sendiri," katanya.

"Sedangkan pengendara sendiri juga tidak paham. Sudah mendekati zebra cross, seharusnya bisa dikurangi kecepatannya tapi malah seenaknya sendiri. Seharusnya bisa saling mengerti agar tidak timbul sebuah permasalahan," sambungnya.

Meski begitu, Dishub Kota Malang sendiri telah mencarikan solusi untuk menangani permasalahan tersebut. Pertama, dengan menyusun Perda Lalu Lintas tentang pembinaan dalam berlalu lintas. Kedua, pemasangan pelican crossing.

"Nanti akan kita anggarkan di PAK ini (pelican crossing). Rencananya ada dua kita pasang di Kayutangan di sebelah utara dan selatan," tandasnya.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads