Kakek di Blitar Tewas Ceburkan Diri ke Sumur, Diduga Depresi

Kakek di Blitar Tewas Ceburkan Diri ke Sumur, Diduga Depresi

Fima Purwanti - detikJatim
Sabtu, 20 Mei 2023 14:51 WIB
Lokasi sumur korban menceburkan diri
Foto: Lokasi sumur korban menceburkan diri (Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.

Seorang kakek sebatang kara di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar ditemukan tewas di dalam sumur. Korban diduga bunuh diri dengan terjun ke dalam sumur.

Korban bernama Sukardi (74) warga Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. Korban pertama kali ditemukan tetangganya, Jumiarti sekitar pukul 7.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, Jumiarti hendak mengantar makanan kepada korban. Namun saat dipanggil-panggil, ia tak mendapati korban. Saat diperiksa ke belakang, Jumiarti menemukan kursi di dekat sumur.

Kasubsi Penmas Humas Polres Blitar Kota, Aipda Supriyadi mengatakan Jumiarti memang kerap memberi makanan kepada korban setiap hari. Ini karena korban tinggal sebatang kara selama ini.

ADVERTISEMENT

"Saksi setiap hari mengantar makanan untuk korban. Tapi tadi pagi saksi menemukan korban sudah berada di dalam sumur, dengan adanya kursi di dekat sumur itu," kata Supriyadi, Sabtu (20/5/2023).

Temuan itu langsung dilaporkan ke pihaknya dan diteruskan ke BPBD setempat. Korban kemudian dievakuasi dari sumur dengan kedalaman sekitar 7 meter. Proses evakuasi berlangsung sekitar 30 menit.

"Setelah dievakuasi, petugas kesehatan melakukan pemeriksaan luar. Hasilnya korban sudah meninggal dan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," katanya.

Supriyadi menyebut korban diduga bunuh diri dengan melompat ke sumur karena depresi dengan penyakitnya yang tidak kunjung sembuh. Selain itu, korban juga hidup sebatang kara.

"Korban sakit stroke dan katarak. Kemudian tidak ada keluarga yang merawat dan berada dalam satu rumah," terangnya.

Saat ini, jenazah korban sudah diserahkan kepada keluarganya yang berada di Kecamatan Garum Kabupaten Blitar untuk dimakamkan. Itu setelah keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi.




(abq/fat)


Hide Ads