Bentrokan antarperguruan silat pecah di di Kecamatan Pakel, Tulungagung. Warga yang sempat melihat bentrokan itu mengaku ketakutan.
Bentrok itu diketahui terjadi pada Kamis (18/3/2023) sore. Awalnya bentrok berlangsung di seberang desa tersebut. Namun akhirnya merembet ke Desa Sambitan pada malam hingga Jumat dini hari.
"Walaupun itu hanya genting yang dirusak, siapa yang tidak takut, apalagi jumlah massa yang banyak," kata salah seorang warga, Jumat (19/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementar itu, Kepala Desa Sambitan, Kecamatan Pakel Mujiono, mengatakan bentrokan terjadi saat ada kegiatan perguruan silat di Mergayu.
"Katanya itu ada kegiatan apa gitu di Mergayu terus akhirnya kok terjadi kerusuhan seperti itu," kata Mujiono, Jumat (19/5/2023)
Menurut Mujiono, jumlah massa yang menggeruduk desanya mencapai ribuan orang. Mereka memenuhi ruas jalan kabupaten serta akses jalan kampung. Kondisi bentrokan tersebut cukup mencekam, sehingga warga ketakutan dan tidak berani keluar rumah.
"Warga takut semuanya, karena katanya ada yang bawa seperti (suara) sreng-sreng," ujarnya.
Saat terjadi kerusuhan, lemparan batu beterbangan ke rumah-rumah warga, sehingga mengakibatkan kerusakan pada atap rumah. Tak hanya itu papan nama di kantor desa serta papan selamat datang di Desa Sambitan juga hancur menjadi sasaran amuk massa.
"Yang rusak papan nama desa, gerbang selamat datang dan beberapa rumah penduduk," ujar Mujiono.
Sebelumnya, bentrok yang melibatkan dua perguruan silat terjadi di Kecamatan Pakel, Tulungagung. Akibatnya sejumlah rumah warga hingga papan nama desa rusak.
(abq/iwd)