Mengapa Paus Balin mati terdampar di Surabaya? Pertanyaan tersebut akan terjawab setelah hasil autopsi Paus Balin keluar.
Autopsi Paus Balin sudah dilakukan oleh Tim FKH Unair. Namun hasilnya belum keluar. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, hasil autopsi dan pemeriksaan itu baru akan disampaikan 12 hari ke depan.
"Kemudian ada hal yang menjadikan dia (Paus Balin) terdampar, inilah kira-kira butuh waktu 12 hari untuk memeriksa hasil autopsinya," kata Khofifah di Kenjeran Park, Kamis (18/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk bisa dipastikan apa yang menjadikan paus ini terdampar dan akhirnya mati. Karena tidak ada luka, tidak ada bekas kecelakaan, pendarahan, dan pendengaran juga relatif masih bagus, dan seterusnya," sambungnya.
Bangkai Paus Balin yang ditemukan mati di kawasan Pantai Kejawan Tambak sudah dievakuasi. Petugas gabungan melakukan evakuasi di perairan Pantai Kenjeran, Surabaya.
Dalam proses evakuasi bangkai Paus itu, Gubernur Khofifah turut menyaksikan bersama petugas Balai Pengelola Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Jatim.
Proses evakuasi bangkai Paus Balin sepanjang 12 meter dari titik awal ditemukan kemudian dibawa ke Pantai Kenjeran itu melibatkan crane untuk kemudian dimasukkan ke dalam truk.
"Ini adalah nelayan yang menemukan, semula dianggap mungkin ini batu. Ketika dipastikan lagi, ternyata ini adalah ikan paus jenis Balin setelah dikonfirmasi oleh Tim FKH (Fakultas Kedokteran Hewan) Unair," imbuh Khofifah.
Dengan ditemukan Paus Bali dalam kondisi sudah mati itu, Khofifah menyebut Tim BPSPL Jatim hingga saat ini masih terus berkoordinasi untuk meng-update perkembangannya.
"Dan kami bersyukur bahwa tim BPSL terus mengoordinasikan dan dari Jatim Park 2 ini akan menyiapkan tempat untuk melengkapi museum Jatim Park 2. Tetapi ini harus dimakamkan dulu," ujarnya.
"Jadi kira-kira setahun atau satu setengah tahun, baru dibongkar lalu dilakukan rekonstruksi tulangnya untuk bisa dijadikan bagian dari kelengkapan wisata edukasi Jatim Park 2," sambung Khofifah.
Diakui oleh Khofifah bahwa di Jawa Timur ini ada sejumlah pelintasan kawanan Paus yang diduga berasal dari Australia. Paus-paus itu, menurut Khofifah diketahui hendak menuju ke India.
"Di Jawa Timur ini ada beberapa pelintasan memang di mana paus ini dari Australia yang ditemukan akan ke India," ujar Khofifah.
(sun/dte)