Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair mengimbau masyarakat agar tak mengambil daging bangkai paus balin. Terlebih untuk dikonsumsi. Baik untuk makanan kegunaan lainnya.
"Karena kan belum diketahui matinya dan kandungan organnya ada bakteri, jamur, atau penyakit lain," kata Ketua Tim Penelitian Paus, Drh Bilqisthi Ari Putra, Rabu (17/5/2023).
"Kita berharap, tidak dikonsumsi. Misalnya, memanfaatkan gigi atau sirip, itu jangan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, saat ini pihaknya telah mengambil sampel dari organ paus balin untuk diteliti lebih lanjut. Sebab hampir setiap tahun ada paus yang terdampar dan mati.
"Hasil dari itu bisa kita tentukan bisa apa. Karena, setiap tahun ada selalu yang terdampar lagi," ujar Bilqis.
Sebelumnya, bangkai seekor ikan paus ditemukan terdampar di bibir Pantai Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo. Paus yang terdampar jenis paus balin atau paus bungkuk.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan paus balin tersebut ditemukan mati terdampar pada Minggu (14/5/2023).
"Ditemukan Minggu kemarin," kata Antiek kepada detikJatim, Senin (15/5/2023).
Antik mengatakan paus balin yang mati itu mempunyai panjang sekitar 12 meter. Karena panjangnya itu Antik menyimpulkan bahwa paus itu masih muda dan belum dewasa. Karena paus balin dewasa mempunyai panjang setidaknya 16 meter.
(abq/fat)