Bisnis Primkoppol Mojokerto Kota Kini Rambah Waralaba Minimarket

Bisnis Primkoppol Mojokerto Kota Kini Rambah Waralaba Minimarket

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Rabu, 17 Mei 2023 21:18 WIB
polres mojokerto kota
Kapolda Jatim membuka minimarket Polres Mojokerto Kota (Foto: Enggran Eko Budianto)
Kota Mojokerto -

Bisnis Primer Koperasi Kepolisian (Primkoppol) Mojokerto Kota akhirnya direformasi karena selama ini merugi. Koperasi yang beranggotakan ratusan polisi itu merambah bisnis waralaba (franchise) minimarket.

Beroperasinya minimarket Polres Mojokerto Kota ditandai dengan pemotongan rangkaian bunga oleh Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto. Didampingi Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria dan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Toni sempat mengecek kondisi di dalam minimarket.

Bisnis waralaba ritel ini milik Primkoppol Mojokerto Kota. Koperasi ini beranggotakan 588 anggota Polres Mojokerto Kota. Untuk mendirikan waralaba minimarket di Jalan Bhayangkara ini, masing-masing anggota membayar iuran Rp 1 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dana tersebut untuk membeli franchise dari perusahaan ritel ternama Rp 500 juta. Sedangkan sisanya untuk rehabilitasi ruangan minimarket. Kapolda Jatim menegaskan, keuangan Primkoppol bisa diaudit untuk mengantisipasi kecurangan dalam bisnis tersebut.

polres mojokerto kotaFoto: Enggran Eko Budianto

"Dalam hal nanti proses berjalannya kegiatan (minimarket) betul apa tidak, tentu juga akan dilihat dari aktivitas yang bisa dikonfirmasi oleh Polres Mojokerto Kota kepada mereka yang punya kewenangan dalam melakukan audit terhadap koperasi ini sendiri," terangnya kepada wartawan di lokasi, Rabu (17/5/2023).

ADVERTISEMENT

Dalam kunjungan kerjanya di Polres Mojokerto Kota, Toni juga meresmikan Mal Pelayanan Publik (MPP) Tantya Sudhirajati, serta Aula Hayam Wuruk dan Rupatama. Kapolda Jatim lantas menanam pohon sawo kecik di halaman MPP Tantya Sudhirajati.

"Untuk mencapai WBK-WBBM, tentunya bidang pelayanan publik yang harus diberikan juga harus dirasakan masyarakat. Seingat saya ada survei yang harus dilihat langsung. Seperti saat ini ada perubahan dalam aktivitas pelayanan publik yang diberikan Polres Mojokerto Kota," jelasnya.

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria menuturkan selama ini bisnis simpan pinjam dan pertokoan yang dikelola Primkoppol Mojokerto selalu merugi karena buruknya manajemen. Oleh sebab itu, pihaknya membuat terobosan setelah uang semua anggota dikembalikan.

Praktis bisnis Primkoppol Mojokerto Kota pun kembali dari nol. Koperasi anggota polisi ini merambah bisnis waralaba dengan nilai investasi hanya Rp 1 juta per anggota. Yaitu memanfaatkan lahan strategis persis di sebelah timur pintu masuk Mapolres Mojokerto Kota.

"Dikelola (perusahaan ritel) secara profesional. Keuntungan bersihnya diberikan kepada Primkoppol untuk bayar sewa lahan, SHU (sisa hasil usaha) diserahkan kepada anggota," terangnya.

Minimarket Polres Mojokerto Kota ini, lanjut Wiwit, diproyeksikan menghasilkan laba minimal Rp 10 juta per bulan. Sebab saat ini minimarket tersebut buka pukul 07.00-21.00 WIB. Keuntungan lebih besar bisa diraup jika nantinya toko swalayan itu memungkinkan untuk buka 24 jam.

"Tujuan utamanya mengajak anggota berinvestasi yang nyata untuk meningkatkan kesejahteraan anggota," cetusnya.

Sementara itu, MPP Tantya Sudhirajati dibangun Polres Mojokerto Kota untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan kepolisian. Mal pelayanan publik ini sudah dilengkapi mesin antrean elektronik dan ruang tunggu yang nyaman.

Di dalam ruangan ber-AC ini terdapat 7 layanan sekaligus. Mulai dari SKCK, surat keterangan bebas narkoba, layanan pengambilan tilang, membayar pajak kendaraan, surat keterangan laporan kehilangan, sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT), serta BPKB dan lain-lain.

MPP Tantya Sudhirajati juga dilengkapi kamar mandi, musala, loket Bank Jatim dan Bank BRI yang melayani pembayaran penerimaan negara bukan pajak (PNBP), denda tilang, pajak kendaraan dan pembayaran lainnya. Ke depan, MPP juga menyediakan layanan perpanjangan SIM.

"Bupati menyanggupi pengadaan alat cetak SIM. Supaya pemohon dari utara sungai bisa lebih dekat untuk perpanjangan SIM tak perlu ke Satpas," tandas Wiwit.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads