200 Ekor sapi di Kota Blitar divaksin mencegah lumpy skin disease (LSD). Untuk pertama kalinya, sapi para peternak Kota Blitar diberikan vaksin LSD secara bertahap.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar Rodiyah mengatakan pihaknya mulai melakukan pemberian vaksin milik peternakan. Itu setelah DKPP Kota Blitar menerima distribusi vaksin LSD dari Pemprov Jatim.
"Kita sudah mendapatkan distribusi vaksin LSD dari provinsi. Kemudian kita tindak lanjuti dengan pemberian vaksin tersebut ke sapi - sapi milik peternak," katanya kepada detikJatim, Rabu (17/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rodiyah mengaku hanya mendapat alokasi sekitar 200 dosis vaksin dari pemprov. Jumlah itu cenderung sedikit dan kurang. Itu karena populasi sapi ternak di Kota Blitar mencapai 3.000 ekor lebih.
"Vaksin LSD kami berikan untuk sapi potong (ternak) yang sehat. Populasi sapi di Kota Blitar lebih kurang 3.000 ekor, jadi untuk dosis vaksin yang diterima sekarang masih kurang," ujarnya.
Menurut Rodiyah, belum ada laporan terkait temuan sapi dengan LSD di Kota Blitar. Namun, para peternak atau pemilik sapi banyak yang mendaftar agar sapinya divaksin. Pemilik sapi khawatir dengan penyebaran LSD yang sudah menjangkiti sapi di wilayah Kabupaten Blitar.
"Banyak peternak yang daftar,k arena di kabupaten sudah ada kasus LSD. Jangan sampai merambah ke Kota Blitar, dan semoga kita dapat lebih banyak vaksin," jelasnya.
Terkait pencegahan lainnya, Rodiyah meminta para peternak atau pemilik sapi untuk menjaga kebersihan kandang. Memantau kondisi sapi secara berkala. Termasuk kesehatan sapi, tidak mengalami demam, tidak terdapat benjolan pada kulit sapi dan sebagainya.
"Kalau ada gejala tidak usah nunggu benjolan banyak, segera lapor ke petugas agar cepat ditangani," tegasnya.
(abq/fat)