Perahu yang ditumpangi para peneliti bangkai paus balin kandas di Pantai Kejawan Putih Tambak, Surabaya. Ada 10 orang, 2 di antaranya nelayan yang bertahan di perahu yang tertancap lumpur tersebut.
Mereka terjebak usai melakukan autopsi bangkai paus balin. Salah satunya adalah Chrystin Egarosalina Damayanti. Dia mengaku perahu yang ditumpangi bersama rekan-rekannya dan 1 dosen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair terjebak di lumpur.
Chrystin mengungkapkan, hal itu disebabkan air laut surut. Sehingga, perahu tak bisa bergerak lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kapalnya kandas dan air surut, ada 10 orang, termasuk dosen dari FKH Unair," kata Chrystin kepada detikJatim, Selasa (15/5/2023).
Chrystin menjelaskan, ia dan para rekannya terjebak di lokasi lebih 1 jam sejak pukul 13.30 WIB. Hingga kini, ia masih menanti pertolongan dari pihak polair dan BPBD Surabaya.
"Kita kejebak lumpur, lumpurnya sudah masuk ke kapal dan kapal tidak bisa bergerak," ujarnya.
![]() |
Sementara Kasubdit Patroli Ditpolairud Polda Jatim, AKBP Budi Sulistiyanto mengaku telah menerima laporan tersebut. Menurutnya, tim patroli dan rescue dari pihaknya telah diterjunkan ke lokasi.
"Patroli merapat, ada 3 unit (Kapal patroli dan rescue)," tuturnya.
Budi mengaku, pihaknya berupaya maksimal untuk menyelamatkan dan mengevakuasi para peneliti. Termasuk membawa perahu ke perairan kembali.
(abq/fat)