Habib Husein Bin Ja'far Al Hadar semakin dikenal luas dengan nama Habib Ja'far. Nama pendakwah yang satu ini begitu akrab di kalangan anak muda.
Untuk diketahui, ia yang juga akrab disapa Habib Husein Ja'far merupakan dai berdarah Madura. Ia disebut habib karena tercatat sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW generasi ke-38.
Sang ayah bernama Ja'far dari marga Al Hadar. Sehingga namanya Husein Bin Ja'far Al Hadar. Berikut biodata singkat dari Habib Ja'far.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Husein Ja'far Al Hadar:
1. Profil Husein Ja'far Al Hadar
- Nama lahir: Husein Ja'far Al Hadar
- Tempat lahir: Bondowoso, Jawa Timur
- Tanggal Lahir: 21 Juni 1988
- Orang Tua: Ja'far
- Pekerjaan: Pendakwah dan penulis
- Akun Instagram: @husein_hadar
2. Riwayat Pendidikan Husein Ja'far Al Hadar
- Yayasan Pesantren Islam (YAPI) Bangil, Kabupaten Pasuruan
- S1 Filsafat Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
- S2 Ilmu Al Qu'ran dan Tafsir Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Karier Habib Ja'far
Habib Ja'far merupakan dai muda yang namanya kian mengudara dan dekat dengan kaum milenial. Ia punya cara yang unik dalam berdakwah, salah satunya melalui media sosial.
Sebelum dikenal sebagai pendakwah, Habib Ja'far merintis karier di dunia literasi atau kepenulisan. Ada banyak buku yang sudah ia tulis. Seperti berjudul Menyegarkan Islam Kita, Anakku Dibunuh Israel, dan Islam 'Mazhab' Fadlullah. Yang paling terkenal berjudul Tuhan Ada di Hatimu.
Habib Ja'far juga kerap menjadi pembicara seputar keislaman dan Direktur Akademi Kebudayaan Islam Jakarta. Ia juga membuat kanal YouTube bernama Jeda Nulis untuk berdakwah.
4. Habib Ja'far Viral
Habib Ja'far dikenal dengan gaya dakwah yang santai tapi santun. Seperti yang disampaikan Deddy Corbuzier dalam podcast yang menghadirkan sang habib.
"Tapi, Lu menarik banget deh. Maksudnya gini Bro, sebagai seorang Habib saya tidak menyangka Anda akan datang ke studio podcast dengan baju sweater, hoodie, masker, celana jeans. Kayaknya santai banget, padahal Anda menyandang gelas Habib. Ini kan sesuatu yang agak-agak sulit gitu kan," ungkap Deddy Corbuzier waktu itu.
Habib Ja'far juga kerap hadir dengan konten-konten dakwah yang penuh kecintaan, keakraban dan kedamaian. Semuanya disampaikan dengan gaya santai seperti layaknya obrolan anak muda.
Maka tak heran jika Habib Ja'far sering kolaborasi dengan public figure yang memiliki karakter menarik dan mewakili anak muda. Seperti dengan Tretan Muslim, Boris Bokir dan Onadio Leonardo.
Habib Ja'far pernah viral karena dituding habib palsu. Ia yang merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW generasi ke-38 kemudian memberi penjelasan dalam sebuah wawancara yang tayang 2020.
"Nanti saya bawakan buku robitoh saya. Jadi robitoh itu lembaga yang mengurusi nasab keturunan Nabi dan saya sudah dilegalisir keturunan Nabi," ujarnya waktu itu.
Penjelasannya diperkuat legalitas dari Maktab Daimi, bagian dari Robithah Alawiyah yang secara khusus mencatat dan mengurusi mahzah-mahzah para keturunan nabi khususnya di Indonesia.
5. Kata Mutiara Habib Ja'far yang Viral
- Kalau Nabi sabdakan bahwa: 'Bumi ini semuanya masjid'. Yang terpikir dalam benak saya bukan keberadaan Tuhan di bangunan kubah yang kita sebut masjid itu. Tapi di mana saya melihat Tuhan dan menyebabkan saya bersujud pada-Nya, di sanalah masjid.
- Karena Islam seperti gelas bening yang saat diisi kopi ia seolah hitam dan saat diisi jeruk seolah kuning. Padahal ia tetap bening.
- Muslim belum tentu Islam. Karena bisa jadi umat Islam tidak merepresentasikan nilai-nilai Islam itu sendiri.
- Semakin mengaji, semakin kita paham betapa tak terbatasnya medan makna Al-Qur'an dan betapa kerdilnya pikiran kita. Sehingga kita terus semakin rendah hati. Bukan justru semakin sok.
- Nikmat terbesar Tuhan kepada kita adalah kemerdekaan. Kita diciptakan merdeka. Syukuri dengan mau menjadi diri sendiri.
- Dokter dan obat itu adalah perantara untuk mengetuk pintu kesembuhan yang diberikan oleh Allah SWT.
- Ibarat kata dalam satu taman, semua bunga layu dan masih ada satu yang masih hidup. Ingin fokus kembangkan ke satu yang masih hidup, ketimbang meratapi dan menghakimi yang mati.
- Jangan sampai setelah berhijrah, ibadah kita menjadi lebih semangat, namun kita menjadi tidak murah senyum kepada orang lain.
- Masjid bisa roboh, Ka'bah bisa sepi, tapi hati manusia yang beriman akan abadi dalam ketaatan dan kecintaan pada-Nya.
- Jika seseorang itu bukan saudaramu dalam agama, maka dia saudaramu dalam kemanusiaan.
(sun/iwd)