Ratusan calon jemaah haji (CJH) asal Kota Malang belum melunasi pembayaran. Batas pelunasan pun diperpanjang sampai 12 Mei 2023 mendatang.
Kepala Kemenag Kota Malang Achmad Shampton Masduqie mengatakan ada sekitar 300-an CJH yang belum melakukan pelunasan. Mereka akan diberikan tenggat waktu sampai 12 Mei 2023 dari sebelumnya 5 Mei 2023 lalu.
"Yang belum lunas ada 300-an orang. Penyebabnya macam-macam, misalnya tidak ada pendamping. Karena kebijakan tahun ini, tidak ada pendamping. Karena sudah ada petugas haji," terang Shampton kepada wartawan, Rabu (10/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain alasan pendamping, lanjut Shampton, alasan utama masih adanya CJH belum melunasi biaya haji karena adanya kenaikan biaya, yang nilainya cukup besar.
"Ya, faktor utama di samping tidak ada pendamping karena naik. Biasanya melunasi kurang Rp 12 juta, sekarang lumayan besar," sambungnya.
Berdasarkan data Kemenag Kota Malang, jumlah CJH berhak lunas sebanyak 1147 orang, dengan rincian lunas tunda dan urut porsi 984 orang, lansia 39 orang, dan cadangan 124 orang.
Dari jumlah tersebut yang telah melunasi biaya haji sebanyak 792 orang dengan rincian lunas tunda dan urut porsi sebanyak 743 dan cadangan 49 orang. Sementara jumlah jemaah tunda Kota Malang tahun 2023 sebanyak 72 orang.
"Jadi tahun ini menghabiskan utang jemaah di masa COVID. Itu pun ditambah se-Jatim, ada 1783 jemaah dengan penambahan lansia umur 80-118 tahun," terangnya.
Hari ini seluruh calon jemaah haji telah melunasi pembiayaan diberikan pembekalan dan manasik haji yang digelar di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Siti Juhariyah salah satu CJH asal Kota Malang bersyukur ditakdirkan berangkat ke Tanah Suci tahun ini. Meskipun ia harus nombok dari setor awal Rp 25 juta menjadi Rp 56 juta.
"Alhamdulillah bersyukur meski ONH (ongkos naik haji) naik bisa dengan perjuangan. Nambahnya banyak dulu setor Rp 25 juta, sekarang Rp 56 juta," katanya.
(abq/iwd)