Cerita Nenek Suainah Beli Motor Pakai Uang Receh Hasil Nabung 2 Tahun

Round-Up

Cerita Nenek Suainah Beli Motor Pakai Uang Receh Hasil Nabung 2 Tahun

Amir Baihaqi - detikJatim
Kamis, 11 Mei 2023 07:00 WIB
Nenek di Malang beli motor uang kkoin
Suainah, nenek di Malang membeli motor dengan uang receh (Foto: Dok. Istimewa)
Malang -

Jangan sekali-kali meremehkan uang koin atau receh. Karena seorang nenek di Kabupaten Malang mampu membeli motor baru dari uang koin yang ditabung dengan tekun selama ini.

Nenek tersebut adalah Suainah (65), ditemani cucunya Firlandi Wahana Samudra (27). Keduanya kemudian mendatangi diler di Jalan Raya Wendit Barat, Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Rizka, salah satu karyawan diler menuturkan proses pembelian motor dengan uang koin tersebut. Ia mengaku saat itu, didatangi seorang nenek mengaku hendak membeli motor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya itu mereka bilang kalau mau beli motor pakai uang receh (koin) bisa tidak. Nah saya jawab bisa, saya pikir uang pecahan Rp 5 ribu atau Rp 10 ribu gitu. Lha kok ternyata pas balik bawa kantong plastik banyak berisi uang koin pecahan Rp 1.000 dan Rp 500. Semua karyawan kaget lihatnya," kata Rizka.

Menurut Rizka, saat dihitung, total uang koin tersebut senilai sekitar Rp 10 juta. Uang itu merupakan down payment (DP) atau uang muka untuk motor yang hendak dibeli dengan sistem kredit. Butuh waktu hingga 3 jam karyawan diler menghitung koin yang dibayarkan sebagai DP atau uang muka itu.

ADVERTISEMENT

"Pokok dalam satu kantong plastik itu isinya Rp 500.000, kemarin ngitung itu bareng-bareng biar cepat selesai. Itu uang pecahan Rp 1.000 koin dan ada Rp 500 tapi cuman sedikit perkiraan cuma 3.000," kata Rizka.

"Kalau total uangnya itu habis dihitung ketemu Rp 10.220.000, nah uangnya untuk DP pembelian Sepeda Motor Vario 160 sistem kredit," imbuh Rizka.

Menurut Rizka, Suainah merupakan orang baik. Ada kejadian saat setelah menghitung koin ada kelebihan uang dan hendak dikembalikan ke Suainah, namun uang itu ditolak.

"Jadi DP itu kan Rp 10.100.000. Nah kan ada kelebihan Rp 120 ribu dan ketika mau saya kembalikan katanya 'tidak usah buat beli cemilan karyawan diler aja'," tutur Rizka.

Senada, Firlandi Wahana Samudra (27), cucu Suainah sendiri mengaku kaget dengan tabungan neneknya itu. Pria yang akrab disapa Andik itu awalnya hanya diminta untuk mengantarkan ke diler setempat.

"Saya juga gak tahu kalau mbah putri sama mbahkung (kakek) itu menabung sampai segitu banyaknya. Kalau katanya sih, uang yang dipakai DP sepeda motor itu hasil tabungan selama 2 tahun. Nah, kemarin, mau beli motor tapi karena usia sudah lebih dari 60 gak bisa dan akhirnya minta atas nama saya," terang Andik.

Menurut Andik, sehari-hari kakek dan neneknya bekerja sebagai penggiling padi. Kakek dan neneknya selama ini tinggal di Bunut Wetan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

"Kalau saya sendiri pemilik usaha variasi mobil. Selama ini saya bersama istri tinggal bersama Kakek dan Nenek, tapi saya kaget ternyata mereka menabung sampai segitu banyaknya," ujar Andik.




(abq/iwd)


Hide Ads