"Provokasi itu sudah terjadi ketika Pak Anies datang ke Jember Sabtu (6/5) kemarin," ungkap Wakil Ketua Bidang Sayap DPD Partai NasDem Jember David Handoko Seto, Rabu (10/5/2023).
David menceritakan, sebelum Anies tiba di Bandara Notohadinegoro Jember Sabtu sore, di sana tiba-tiba terpasang spanduk yang menurut David bertuliskan kalimat bernada provokatif. Di spanduk berukuran sekitar 6x1 meter itu tertulis kalimat "Kami Warga Jember Menolak Capres Anti NKRI".
"Spanduk terpasang di tiga titik yang lokasinya tidak jauh dari Bandara. Ada di dekat Balai Desa Wirowongso, kemudian jalan menikung arah Bandara, kemudian di dekat pintu masuk Bandara," terang David.
Meski David merasa spanduk tidak ditujukan ke Anies, namun dia melihat kalimat itu bisa memicu provokasi. Apalagi terpasang di bandara beberapa saat sebelum kedatangan Anies.
"Siang itu (spanduk) belum ada, karena memang Satgas di sana semua. Nah, ketika pak Anies datang, semuanya kan ke Bandara, saat itulah mungkin spanduknya dipasang. Karena kalimatnya provokatif, kita perintahkan satgas untuk menurunkan," jelas David.
Provokasi berikutnya, lanjut David, adalah hilangnya dua banner bergambar Anies di depan hotel Aston Jember, tempat Anies menginap saat berada di Jember. Dua banner itu sebelumnya terpasang di pintu masuk hotel Aston dan di seberang hotel Aston.
"Banner itu sempat hilang, kemudian kami temukan tergeletak di parkiran sebelah barat hotel Aston. Banner itu lalu kami pasang lagi," tukas legislator fraksi NasDem DPRD Jember itu.
(hil/dte)