Banyak orang tua yang kecewa kala anaknya tak lolos masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN). Ini terjadi karena daya tampung yang terbatas.
Oleh karena itu, Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof M Nasih meminta pemerintah untuk menambah daya tampung. Sebab, jumlah peserta yang diterima dengan peserta yang mendaftar berbeda jauh.
"Berkaitan dengan daya tampung, kami sangat berharap sesungguhnya pemerintah memberikan perhatian lebih kepada peningkatan daya tampung," kata Nasih saat ditemui detikJatim di Unair C, Selasa (9/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menambah jumlah daya tampung, Nasih juga meminta pemerintah meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran. Ia juga ingin ada penambahan jumlah dosen.
"Kalau tidak, kita akan punya persoalan ini terus. Persoalan dengan perguruan tinggi akan terus muncul. Karena APK (Angka Partisipasi Kasar) kita hanya 35% sampai 40% lulusan SLTA yang masuk perguruan tinggi segitu," jelasnya.
Ia menjelaskan, dari 35% sampai 40% peserta yang masuk, ada 60% yang terpaksa tidak tertampung di perguruan tinggi. Artinya, jumlah pelajar yang bisa melanjutkan ke perguruan tinggi lebih sedikit.
"Persoalan utamanya di situ. Mau Merdeka Belajar, mau ini, mau itu, pasti akan tetap. Karena hanya 40% yang melanjutkan ke perguruan tinggi secara nasional," ujarnya.
Nasih juga membandingkan perguruan tinggi di luar negeri, jika ada 70% yang masuk perguruan tinggi dengan kualitas bagus. Jika di Indonesia seperti di luar negeri, peluang akan besar untuk siswa bisa meneruskan pendidikannya.
"Ini peluang kecil, orang curiga dan kecewa dengan mekanisme yang ada. Ini sebenarnya PR utama kita. Sehingga kalau Bu Gubernur atau pemerintah pusat mampu meningkatkan APK menjadi 70% sampai 80% dengan sarana bagus, dosen banyak, saya yakin persoalan-persoalan akan selesai," pungkasnya.
(hil/fat)