Bayi berusia 38 hari di Gresik berinisial HDN meninggal diduga kaget akibat ledakan petasan yang disulut tetangga. Keluarga bayi menyebut tidak adanya itikad baik dari tetangga membuat keluarga bayi melaporkan hal itu ke polisi.
"Hingga hari ini belum minta maaf secara tulus ke rumah. Sudah lapor ke Polsek Benjeng, tapi kayaknya hari ini proses di Polres," kata Nufus, pihak keluarga bayi, kepada detikJatim, Selasa (2/4/2023).
Nufus sudah menyerahkan semua berkas dan bukti kepada polisi untuk menjadi pelengkap laporan. Salah satunya hasil CT Scan dari rumah sakit yang menyatakan adanya pembuluh otak yang pecah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah kita serahkan semuanya. Tinggal menunggu proses pemanggilan saja. Keluarga berharap mendapat keadilan," tutur Nufus.
Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wirhdan membenarkan hal itu. Pihaknya masih mempelajari laporan dari keluarga bayi tersebut.
"Sudah dilimpahkan oleh Polsek, namun kami akan lakukan pemeriksaan dan penyelidikan dulu. Sebab dari penuturan pihak keluarga itu kan awalnya kaget setelah dengar suara mercon," kata Aldhino.
Untuk itu, lanjut Aldhino, pihaknya akan melakukan penyelidikan terhadap keluarga bayi dan penyulut petasan. Termasuk pihak Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.
"Jadi itu ada pengumpalan darah di otak, kemudian menyebabkan pembuluh darah pecah. Karena itu, kami akan minta keterangan dulu dari keluarga bayi, penyulut petasan hingga tim dokter rumah sakit. " pungkas Aldhino.
(abq/iwd)