Sejumlah berita di detikJatim menyedot perhatian pembaca selama sepekan. Bahkan beberapa berita populer di Jawa Timur.
Berita-berita itu yakni, Peneliti BRIN ancam bunuh warga Muhammadiyah, viral Anggota DPRD Bojonegoro mangku cewek Open BO dan bayi meninggal gegara kaget mendengar suara petasan.
Berikut detail berita-berita populer sepekan di Jatim:
1. Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah
Andi Pangerang Hasanuddin merupakan salah satu peneliti Pusat Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dirinya viral karena memberikan komentar berisi ancaman kepada Muhammadiyah karena penetapan Idul Fitri 1444 H.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi dilaporkan ke Polres Jombang pada Senin, 24 April 2023 malam. Laporan ke Polres Jombang karena sesuai dengan keterangan alamat Andi yang ditulis di kota setempat.
"Kami dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jombang beserta sekretaris, Pimda Tapak Suci, para kader Kokam telah melaporkan tindakan APH (Andi Pangerang Hasanuddin) terhadap warga Muhammadiyah yang jelas mengandung ujaran kebencian dan ancaman pembunuhan," kata Abdul Wahid, Wakil Ketua PDM Jombang dalam keterangan resminya yang diterima detikJatim, Selasa (25/4/2023).
Setidaknya ada empat tangkapan layar yang dibagikan Murod dengan caption sebagai berikut:
"Pak Presiden @jokowi Prof. @mohmahfudmd , Pak Kapolri @ListyoSigitP @DivHumas_Polri , Gus Menag @YaqutCQoumas , Kepala @brin_indonesia bgmn dg ini semua? Kok main2 ancam bunuh? BRIN sbg lembaga riset hrsnya diisi mereka yg menampakkan keintelektualannya, bkn justru spt preman."
Di salah satu tangkapan layar, tampak peneliti BRIN lain, Thomas Jamaluddin, menyampaikan soal perbedaan hari Lebaran. Dia mengatakan pemerintah memfasilitasi Muhammadiyah yang telah menentukan awal Lebaran 2023.
Kemudian, Andi Pangerang Hasanuddin dengan akun AP Hasanuddin membalas komentar seorang dengan akun bernama Ahmad Fauzan S di unggahan Thomas. AP Hasanuddin melontarkan ancaman.
"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," kata Andi.
Selama ini Andi dikenal aktif memberikan edukasi soal ilmu antariksa hingga fenomena benda langit. Berikut beberapa artikel yang dipublikasikan di situs BRIN dengan narasumber Andi Pangerang Hasanuddin.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Teknik Elektro Universitas Diponegoro (Undip), Andi diterima di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada 2018 yang kemudian berubah menjadi BRIN. Kini, Andi berstatus sebagai Peneliti di Pusat Riset Antariksa BRIN.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini
2. Anggota DPRD Bojonegoro Viral Mangku Cewek Open BO
Video berisi dua foto seorang pria diduga oknum Anggota DPRD Bojonegoro sedang mangku cewek di kamar mirip kamar hotel viral di medsos. Di video itu juga disertakan foto profil oknum anggota dewan yang dimaksud.
Video berdurasi 11 detik itu memuat dua tulisan. Pertama, "wajah tikus berdasi yang suka open BO wajah DPRD Bojonegoro nih senggol dong". Narasi kedua adalah "menggunakan uang rakyat untuk menikmati wanita open bo."
Geger foto seorang pria oknum anggota DPRD Bojonegoro memangku cewek di sebuah ruangan mirip kamar hotel. Ternyata, pria yang disebut mangku cewek open BO ini merupakan anggota DPRD Bojonegoro dari Fraksi PKB.
Diketahui, pria tersebut berinisial ADP. Dari penelusuran yang dilakukan detikJatim di website resmi DPRD Bojonegoro https://dprd.bojonegorokab.go.id/ anggota yang berinisal ADP yakni Agus Dita Pratama.
Ia terpilih menjadi wakil rakyat dari Dapil 4 Bojonegoro. Di DPRD Bojonegoro, ADP duduk di Komisi B. Hal ini juga dibenarkan Badan Kehormatan (BK) DPRD Bojonegoro. Ketua BK DPRD Bojonegoro Wahyuni Susilowati bahkan menyebut pihaknya telah berkirim surat ke fraksi PKB. Surat itu dikirim ke fraksi PKB terkait dugaan salah satu anggotanya yang viral mangku cewek open BO.
"Hasil rapat BK memberikan surat tertulis kepada ketua fraksi PKB untuk menghadirkan saudara Dita. Untuk klarifikasi video yang lagi viral," ujar kepada detikJatim di kantor DPRD Bojonegoro, Rabu (26/4/2023).
![]() |
Wahyuni mengatakan surat untuk ketua fraksi PKB telah dikirim. Diharapkan pada 2 Mei nanti Dita bisa hadir. Wahyuni menegaskan jika pria di dalam video yang viral memang merupakan salah satu anggota DPRD Bojonegoro.
"Kalau melihat foto-foto yang beredar positif, persis lah itu anggota DPRD Bojonegoro. Pastinya besok tanggal 2 Mei, semoga beliau akan bisa hadir untuk memberikan klarifikasi," imbuh Wahyuni.
Sementara Ketua Fraksi PKB DPRD Bojonegoro, Sutikno enggan membenarkan atau menampik soal foto viral anggotanya yang memangku cewek open BO. Namun, Sutikno hanya menyebut akan memanggil ADP.
"Kita belum konfirmasi, ada kabar ramai kita akan bersikap apakah itu benar Dita atau tidak, kita nanti akan panggil. Nanti klarifikasi duduk permasalahannya seperti apa," kata Sutikno saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (26/4/2023).
Sementara oknum anggota DPRD Bojonegoro berinisial ADP buka suara gegara video mangku cewek open BO yang sempat viral. Dia membantah narasi yang beredar di video itu. ADP mengaku sudah menyampaikan klarifikasi ke internal fraksi dan Badan Kehormatan (BK) DPRD Bojonegoro. Menurutnya, klarifikasi itu sekaligus mengakhiri kasus video viral mangku cewek open BO.
"Yang jelas kasus ini sudah selesai. Tadi sudah saya sampaikan klarifikasi ke internal fraksi dan BK," jelas ADP dikonfirmasi detikJatim melalui telepon, Kamis (27/4/2023).
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini
3. Bayi di Gresik Meninggal Usai Kaget Dengar Ledakan Petasan
Peristiwa pilu dialami bayi berusia 38 hari di Gresik. Bayi perempuan berinisial HDN tersebut meninggal dunia usai kaget mendengar kerasnya ledakan petasan. Bayi malang tersebut merupakan anak kedua dari pasangan suami istri Nur Hasim dan Nur Faizah, warga Jatirembe, Benjeng, Gresik.
Nufus, tante korban menuturkan sebelum meninggal, keponakannya sempat mendapat perawatan selama 6 hari di rumah sakit. Namun, takdir berkata lain, pada Kamis (27/4/2023) sekitar pukul 10.00 WIB, ia dinyatakan meninggal dunia.
"Meninggalnya tadi pukul 10.00. Di RS Muhammadiyah Lamongan," kata Nufus kepada detikJatim.
Nufus menduga keponakannya tersebut meninggal karena kaget dengan ledakan petasan yang disulut tetangga saat malam takbir Lebaran. Menurut Nufus, petasan tersebut disulut pada Sabtu (22/4) sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu bayi dan kedua orang tuanya sudah beristirahat di kamar.
"Setelah mendengar petasan itu, keponakan (korban) saya itu langsung kaget hingga mata kanannya itu nutup sebelah dan lidahnya terbalik ke atas," terangnya.
Nufus menambahkan, korban saat itu kemudian menangis, ibunya lalu memberikan ASI. Namun, karena lidah N terbalik ke atas, ibunya kesulitan memberikan ASI kepada keponakannya.
"Dikasih ASI ibunya gak mau, karena lidahnya terbalik. Karena khawatir memburuk, kedua orang tua N membawanya ke klinik, bidan, hingga Rumah Sakit Denisa di daerah Bunder," tambah Nufus.
Karena tidak ada ventilator, lanjut Nufus, keluarga membawa korban ke RS Muhammadiyah Lamongan, pada Rabu (26/4) siang. Di sana korban masuk ruang ICU karena koma.
"Di sana keponakan saya sudah koma sehingga dimasukkan ke dalam ruang ICU. Berdasarkan hasil CT scan, ada pembuluh darah otak pecah," jelas Nufus.
Nufus menjelaskan, menurut dokter yang merawat, penyebab pembuluh otak N pecah disebabkan karena sebuah benturan. Padahal N tak pernah terbentur apapun.
Keluarganya sebenarnya sudah mengingatkan tetangga tersebut agar tak main petasan karena ada bayi. Letak rumah mereka juga dekat karena jaraknya hanya dua rumah. Namun, imbauan itu tak digubris.
"Sebelumnya sudah pernah diingatkan kalau ada bayi. Tapi gak digubris. Selain kakak saya, ada juga yang punya bayi, sampai diungsikan ke rumah kakeknya," kata Nufus.
Bahkan, lanjut Nufus, saat menyulut petasan, tetangga kakaknya mengarahkan petasan ke atas rumah. Tak hanya itu, penyulut petasan tersebut tak merasa bersalah atau meminta maaf.
"Kan orang dulu gitu kalau kaget karena apa, di pegangkan penyebabnya. Waktu ibu saya meminta bungkus petasan yang disulut untuk obat sawanen (kaget), malah dikasih petasan yang belum disulut. Kan kurang ajar banget," tambah Nufus.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini
Simak Video "Penampakan Andi Pangerang Tiba di Jakarta, Ditangkap Bareskrim Polri"
[Gambas:Video 20detik]
(hil/fat)