Banjir di kawasan Jalan Mayjend Sungkono surut. Air banjir sempat merendam kawasan tersebut sekitar 1,5 jam.
Lurah Gunungsari Surabaya Siti Salmah mengatakan banjir terjadi tak hanya disebabkan intensitas hujan, tapi juga adanya gangguan irigasi, yakni jebolnya tanggul air.
"Pukul 12.00 WIB hujan cukup lebat dan disertai angin. Teman-teman sudah berusaha maksimal untuk memperbaiki saluran, tapi mungkin ada beberapa tanggul yang ambrol dan berdampak ke wilayah Dukuh Pakis," kata Siti saat ditemui di Mayjend Sungkono Surabaya, Jumat (28/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siti menyebut ketinggian banjir mencapai 40 cm. Namun begitu, air cepat surut karena sejumlah petugas gabungan dari Pemkot Surabaya datang dan menyedot air.
"Tapi sudah surut berkat bantuan DLK dan Damkar, penanganan ini tadi sekitar setengah jam," ujarnya.
Siti mengaku juga terkejut dengan banjir di Mayjend Sungkono. Sebab, sebelumnya tak pernah separah ini.
"Kejadian ini biasanya tidak pernah sebanjir ini, cuma 3 tahun lalu pernah seperti ini tapi tidak separah ini," tuturnya.
Kendati demikian, ia memastikan petugas gabungan dari Command Center 112 telah mengantisipasi hal itu. Mulai melakukan rekayasa lalin hingga penyedotan secara bertahap secara masif.
"Tadi sudah ada teman-teman sigap yang mengondisikan agar tidak ada pengendara yang berhenti di pedestrian, sudah telepon derek juga dan datang ke sini (untuk kendaraan yang mogok)," tandasnya.
Sebelumnya, Jalan Mayjend Sungkono Surabaya disebut banjir setelah diguyur hujan deras. Banjir yang disebut cukup dalam itu membuat sejumlah mobil mogok hingga lalu lintas tidak bergerak.
(abq/iwd)