"Dulu pernah jebol tapi satu titik saja. Itu pas tanggul lama. Nah, sekarang ada tanggul baru, sepanjang tanggul malah jebol semua. Dari sana (menunjuk arah utara) ke selatan, kurang lebih ada 5 titik yang jebol," ujar Ketua RW 10 Kelurahan Darmo Supriadi, Jumat (28/4/2023).
Tidak hanya ambrol, ada sejumlah ruas tembok penahan tanggul yang terlihat sudah doyong. Ada juga beberapa bagian tembok yang retak-retak hingga bocor pada bagian bawah diduga karena tidak kuat menahan debit air akibat hujan deras siang tadi.
"Itu yang belum jebol bocor-bocor kayak begini. Itu indikasi jebol itu pasti. Karena tidak ada betonnya, hanya batu-batu yang ditumpuk," ujar Supriadi.
Pada saat kejadian jebolnya tembok penahan tanggul itu Supriadi mengaku sudah curiga. Sebab, tidak biasanya banjir di wilayah tempat tinggalnya itu tergenang cukup lama.
"Biasanya kalau hujan di Jalan Mangkunegoro itu sudah cepat kering. Ini kok semakin tinggi, semakin tinggi. Saya curiga. Kebetulan saya juga standby di Balai RW tadi itu. Ternyata tanggul jebol," ujarnya.
Dia menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Akibat ambrolnya tembok penahan tanggul itu ada sebuah sepeda motor milik warga yang tertimpa tembok hingga mengalami kerusakan.
Pantauan detikJatim, di sekitar jembatan arah ke kampung Banyu Urip Jaya, tembok penahan tanggul baik di sisi kiri jembatan atau di kanan jembatan mengalami kerusakan. Di sebelah kanan jembatan arah ke Pasar Kupang, tembok yang ambrol kurang lebih sepanjang 10 meter.
Sebaliknya, di sisi kanan jembatan arah ke Makam Kembang Kuning, sebagian tembok penahan tanggul Sungai Banyu Urip itu doyong. Kurang lebih ada 5 meter tembok yang doyong.
(dpe/iwd)