.webp)
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengusulkan peningkatan status Pos SAR Trenggalek menjadi Kantor SAR. Usulan itu dilakukan karena beban kerja Pos SAR Trenggalek cukup tinggi.
Deputi Bidang Bina Tenaga dan Potensi Pencarian dan Pertolongan Basarnas Mohammad Barokna Haulah saat meninjau Pantai Pasir Putih Karanggongso, Trenggalek mengatakan usulan naik status itu telah dia ajukan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
"Memang kami sudah mengusulkan ke Kementerian PANRB, dengan alasan wilayah Pos Trenggalek ini merupakan penyumbang dominan operasi SAR yang dilakukan Kantor SAR Surabaya," kata Mohammad Barokna Haulah, Rabu (26/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari catatan Basarnas hingga April, jumlah operasi SAR yang dilakukan Pos SAR Trenggalek sebanyak 22 kali. Lokasinya tersebar di berbagai daerah di barat Jawa Timur, mulai Blitar hingga Ngawi.
"Jadi sampai April ada 60an operasi SAR di Jatim, sepertiga lebih ditangani oleh Pos SAR Trenggalek. Ini beban kerja yang berat," ujarnya.
Dengan peralihan status dari pos menjadi kantor, maka layanan yang diberikan ke masyarakat akan lebih maksimal, karena jumlah personel lebih banyak dengan kelengkapan peralatan penyelamatan yang lebih lengkap.
"Kami tengah mengusulkan peningkatan status pos menjadi kantor, namun untuk saat ini yang lebih kuat yaitu Pos SAR Trenggalek dan Cirebon. Yang lain menyusul," jelasnya.
Selain beban kerja yang tinggi, kondisi Pos SAR Trenggalek dinilai cukup layak untuk ditingkatkan statusnya menjadi kantor, karena memiliki lahan yang luas serta sistem peralatan memadai. Jika itu terwujud maka Jatim akan memiliki 2 kantor SAR, yakni Kantor SAR Surabaya dan Kantor SAR Trenggalek.
(dpe/iwd)
