Arus balik Lebaran 2023, jumlah penumpang kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mulai meningkat. Peningkatan terjadi sejak 25 April 2023 atau H+2 lebaran.
Data yang diperoleh detikJatim dari Pelindo 3 Surabaya menyebutkan hingga 25 April 2023 di Pelabuhan Tanjung Perak, jumlah penumpang yang turun dan naik mengalami penurunan. Bahkan, mencapai -22,61% dibanding Tahun 2022.
Dari persentase tersebut, tahun 2022 mencapai 2.052 jiwa. Sementara, di 2023 ini, mencapai 1.588 jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
General Manager Kalimas dan GSN Pelindo Sub Regional Jawa, Dhany Rachmad Agustian mengatakan, untuk jumlah penumpang turun dan naik tersebut secara keseluruhan. Artinya, dari H-15 sampai dengan H+2. justru mengalami kenaikan.
"Kenaikan sebesar 33,73% dari tahun 2022, yang semula sebanyak 82.176 jiwa menjadi 109.898 jiwa," kata Dhany saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (26/4/2023).
Sementara, untuk total penumpang dari H-15 sampai dengan H+2, jumlah penumpang turun didominasi berasal dari Pelabuhan Balikpapan yang mencapai 25,92% atau 21.208 jiwa. Sedangkan, untuk penumpang naik, didominasi tujuan Pelabuhan Lembar, yakni 32,53% atau 8.621 jiwa.
"Untuk kinerja operator dalam melayani penumpang turun dan naik pada angkutan laut didominasi oleh PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) sebesar 43,33% dengan jumlah pelayanan penumpang sebanyak 47.623 jiwa dan PT. Dharma Lautan Utama sebesar 39,60% dengan jumlah pelayanan penumpang sebanyak 43.525 jiwa," ujarnya.
Sementara, untuk kendaraan yang menggunakan jasa angkutan laut dari H-15 sampai dengan H+2, didominasi oleh truk. Bahkan, mencapai 47% atau 7.569 unit. Sedangkan, mobil mencapai 33% atau 5.280 unit.
Hari mengungkapkan, hingga H+3 ini, pihaknya telah melakukan beberapa antisipasi. Mengingat, lonjakan penumpang pasca pagebluk di tahun 2022 lalu disebut menjadi pembelajaran bagi pihaknya agar hal serupa bisa teratasi.
"Di tahun 2022 cukup berat bagi kami, terutama saat penumpukan-penumpukan terjadi, mau tidak mau kami lakukan koordinasi dengan operator-operator kapal. Jikalau ada penumpukan dan pembelian-pembelian tiket khusus, kami lakukan antisipasi lebih dini," tuturnya.
Oleh karena itu, Dhany mengaku telah melakukan perubahan SOP. Salah satunya dengan mengubah SOP pembukaan ruang tunggu jelang kedatangan atau keberangkatan kapal.
"Biasanya, 2 jam sebelum kedatangan kapal, kali ini 5 jam sebelum kedatangan untuk mengantisipasi lonjakan, yang penting semua sudah bertiket dan boleh masuk," katanya.
Hingga kini, sambung Dhany, pihaknya telah melakukan ploting dengan 10 kapal. Mulai sore hingga malam hari dengan tujuan Sampit, Balikpapan, dan Banjarmasin.
"Jadi, rata-rata kunjungan kapal di pelabuhan Tanjung Perak ada 9 sampai 17 kapal per hari. Untuk hari ini, tujuan Makasar dan seterusnya sudah kami koordinasikan dengan Pelni, ada sekitar 1300an orang. Lalu tujuan ke Masalembu masih open tiket sementara 30 sampai 40 penumpang," tutupnya.
(abq/iwd)