Beragam persiapan tengah dilakukan pemerintah untuk menyambut mudik di sejumlah titik dan moda transportasi. Salah satunya di jalur laut, tepatnya di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
General Manager Kalimas dan GSN Pelindo Sub Regional Jawa Dhany Rachmad Agustian mengatakan pihaknya tak hanya sekedar mempersiapkan kapal dan tempat untuk bersandar. Namun, juga melakukan pengawasan detail ke kapal-kapal yang bandel atau ngeyel mengangkut manifes lebih dari kapasitasnya.
"Itu biasanya ada kelonggaran atau diskresi yang dikeluarkan Kemenhub. Karena, kapasitas kapal tidak boleh 100%, maksimal 85%," kata Dhany saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (13/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dhany menjelaskan hal itu untuk mengantisipasi kelebihan muatan dan penumpang. Baik di kapal roro mau pun kapal penumpang lainnya.
Selain itu, juga untuk memberi ruang kepada para penumpang ketika beraktivitas dan istirahat dalam kapal. "Biar memberi leluasa orang beraktivitas dalam kapal," imbuhnya.
Dhany memastikan apabila ada penambahan penumpang atau ada tujuan kepulauan kecil dan membutuhkan angkutan mudik mau pun dan arus, pihaknya juga meminta bantuan kepada pihak terkait. Dalam hal ini, TNI AL di Koarmada 2 Surabaya.
"Kami sudah koordinasi dengan TNI AL untuk diperbantukan KRI. Misalnya di Bawean, Masalembo, termasuk kepulauan Madura sisi timur," ujarnya.
Dhany mengimbau kepada para calon pemudik untuk benar-benar mempersiapkan diri dan barang bawaan saat akan melakukan perjalanan. Begitu pula dengan memesan tiket perjalanan jauh-jauh hari, baik secara online mau pun manual di loket-loket penyedia jasa angkutan laut di Jawa Timur.
(pfr/iwd)