Kecelakaan maut adu banteng Mitsubishi Pajero dengan Daihatsu Taft di Bojonegoro menewaskan 2 korban. Salah satunya adalah putri sulung keluarga asal Bantul yang baru saja mudik naik Pajero ke Bojonegoro.
Peristiwa memilukan bagi keluarga Ikhsannudin Setya Nugraha (43) itu terjadi di Jalan Raya Desa Panjunan, Kalitidu, Bojonegoro. Akibat kecelakaan itu Ikshan harus kehilangan putrinya.
"Iya satu keluarga. Habis pulang kampung ke Bojonegoro," ujar Kasubag Humas Polres Bojonegoro. Iptu Supriyanto ketika dikonfirmasi detikJatim, Senin (24/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat kecelakaan itu, Ikhsan yang mengendarai Pajero bernopol AB 1704 GI mengalami luka dan telah menjalani perawatan di rumah sakit bersama istrinya Diyani Sulistiyowati (32), dan putranya Rakian Malik Arga'i (4).
Tidak hanya menderita karena luka yang mereka alami, duka mendalam harus mereka rasakan atas meninggalnya Kirana Dewi (15), putri sulung dalam keluarga kecil itu.
"Info yang terhimpun, sopir Pajero dan 2 penumpang yang selamat mengalami luka ringan. Mereka telah pulang ke Bantul bersama jenazah anak pertamanya," ujar Supriyanto.
Tragedi itu terjadi pada Senin (24/4) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB di Jalan Raya Desa Panjunan. Penyebabnya diduga karena sopir Daihatsu Taft nopol AE 1865 BH mengantuk.
Sopor taft asal Madiun bernama Hartono (50) itu kehilangan kendali atas kendaraannya. Mobil itu secara mendadak oleng ke kanan ketika melaju dari Cepu.
Pada saat yang sama, Ikhsan yang mengendarai Pajero dari arah Bojonegoro sudah tidak bisa menghindari tabrakan karena jarak mobilnya dengan Taft milik Hartono terlalu dekat.
Kedua mobil itu beradu banteng, berbenturan cukup keras hingga membuat dua kendaraan itu ringsek. Akibat tabrakan itu Hartono mengalami luka serius. Pria itu sempat dievakuasi dan ditangani petugas medis di RS Muhammadiyah Kalitidu, tapi nyawanya tidak terselamatkan.
(dpe/iwd)