.webp)
Sejumlah ruas jalan di Pacitan wajib diwaspadai pengguna jalan. Terlebih saat musim lebaran ketika volume kendaraan yang lewat meningkat. Salah satu titik rawan adalah tanjakan Mloko di jalur alternatif Pacitan-Pringkuku via Sedeng.
Pantauan detikJatim di lokasi, banyak kendaraan roda 4 gagal menanjak saat melewati jalur ekstrem tersebut. Polisi yang siaga pun harus bekerja keras membantu armada penumpang dapat naik dengan aman. Personel lain tampak mengatur kendaraan agar tak terjadi penumpukan.
"Tahan dulu remnya, jangan dilepas," kata Kasat Lantas AKP Siswoyo sembari memasang sebongkah batu untuk mengganjal ban belakang mobil jenis MPV, Senin (24/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yakin ban mobil sudah tertahan pengemudi kembali tancap gas. Sayangnya beban penumpang membuat armada berkelir putih itu tak bergerak, bahkan melorot hingga hampir melabrak motor di belakangnya. Untuk mengurangi beban penumpang diminta turun. Barulah mobil bisa bergerak perlahan melewati tanjakan.
 Foto: Purwo Sumodiharjo |
"Matikan AC, Mas. Ayo gas, gas!" teriak Siswoyo memberi aba-aba.
Itu bukan satu-satunya mobil yang tak kuat menaiki tanjakan Mloko di hari ketiga Lebaran. Beberapa kendaraan pribadi lain juga terpaksa menurunkan penumpang gegara gagal menanjak. Selain lantaran tingginya tanjakan, hal itu diduga karena pengemudi belum menguasai medan.
Dari pengamatan, sebagian besar kendaraan yang tak kuat menanjak berjalan beriringan dari arah Pacitan menuju Pringkuku. Rapatnya jarak antarkendaraan membuat mereka tak memiliki cukup ancang-ancang jelang tanjakan. Belum lagi sepeda motor yang menyelinap di antara mobil yang melintas.
Bukan hanya mobil, tak sedikit sepeda motor jenis matik juga tak kuat saat berusaha menaklukkan ekstremnya tanjakan Mloko. Pembonceng pun terpaksa turun dan melanjutkan jalan kaki hingga lepas dari tanjakan. Beberapa pria yang sebelumnya duduk di atas jok melompat turun dan mendorong motor yang dikendarai rekannya.
"Kita tadi sedianya mau cek ke Pantai Klayar. Ternyata di sini (Tanjakan Mloko) ada yang harus kita tangani dulu," terang Siswoyo.
Personel Tim Urai Satlantas pun disebar di 2 titik. Beberapa orang ditempatkan menjelang tanjakan untuk menghindari penumpukan. Sementara dari arah berlawanan petugas mengatur pengguna jalan yang hendak menuju Pacitan.
"Yang tidak kuat menanjak kita bantu. Tetapi sekaligus yang dari arah berlawanan kita atur agar tidak sampai terjadi penumpukan," tandas Siswoyo yang juga memimpin Tim Urai.
"Kami imbau pengemudi dari arah bawah untuk jaga jarak ya. Supaya cukup ancang-ancang sebelum menanjak. Tetap hati-hati dan waspada," ujarnya mewanti-wanti.
(dpe/iwd)
