Kemacetan arus mudik pada H plus 1 lebaran di jalur selatan, mulai dari pintu keluar exit tol Probolinggo Timur, di Desa Clarak, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, ada 4 penyebab membuat arus lalu lintas padat merayap.
Pemicu kepadatan jalur itu salah satunya adalah peningkatan volume kendaraan warga yang hendak bersilaturahmi atau berwisata di kawasan sepanjang Jalur Probolinggo-Lumajang.
Selain itu, polisi menyebutkan bahwa praktik jemput bola kotak amal untuk pembangunan masjid di sepanjang jalur itu juga diduga menjadi salah satu penyebab kepadatan lalu lintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga diduga takmir masjid yang sedang menarik amal itu tersebar di sejumlah lokasi. Baik di Kecamatan Tegalsiwalan, kemudian juga di 2 pertigaan yang berada di dekat Pasar Leces, serta di pertigaan Desa Malasan, Kecamatan Tegalsiwalan.
Sedangkan pemicu lainnya adalah penyempitan jalur Selatan Probolinggo dan keberadaan sejumlah perlintasan KA di Desa Malasan, Kecamatan Tegalsiwalan.
Untuk mengantisipasi kemacetan parah, petugas kepolisian Polres Probolinggo bersama istitusi yang terlibat pengamanan mudik lebaran 2023, langsung melakukan sosialisasi ke panitia pembangunan masjid untuk sementara tidak melakukan aktifitasnya, hingga selesai arus mudik lebaran H plus 7 nanti.
Dan memasang garis pembatas di 2 pertigaan dan perempatan, agar pengendara tidak menyeberang langsung, dan menjaga di perlintasan rel kereta api Malasan.
Iptu Hartawan, pos amal untuk pembangunan masjid menjadi penyebab utama kemacetan arus lalu lintas saat H plus 1 lebaran, jadi kita sosialisasi agar berhenti aktifitas sementara waktu, dan tempatkan petugas Satlantas di titik kemacetan, agar kemacetan tidak semakin parah.
"Kita tertibkan pos penarikan amal pembangunan masjid, karena ini sangat menghambar arus lalin H Plus 1 lebaran, dan kami tempatkan personil di titik - titik kemacetan, dan petugas mobile untuk mengurai kemacetan, dan saat ini arus lalu lintas ramai lancar," kata Iptu Hartawan kepada detikJatim.
(dpe/iwd)