Senyum Ikhlas Suherman 15 Tahun Tak Lebaran Bareng Keluarga Demi Antar Pemudik

Senyum Ikhlas Suherman 15 Tahun Tak Lebaran Bareng Keluarga Demi Antar Pemudik

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Kamis, 20 Apr 2023 12:19 WIB
Suherman, sopir bus Eka yang sudah 15 tahun tak Lebaran bersama keluarga
Suherman, sopir bus Eka yang sudah 15 tahun tak Lebaran bersama keluarga (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Surabaya -

Senyum Suherman merekah saat ditemui detikJatim di Terminal Purabaya. Mengenakan peci dan seragam PO Bus Eka, Suherman tampak siap melajukan bus untuk mengantarkan para pemudik.

Suherman mengaku ikut bahagia turut mengantarkan pemudik ke kampung halaman. Meskipun, sudah 15 tahun ia tidak berlebaran bersama keluarganya.

Kendati demikian, Suherman mengaku ikhlas. Ia ikut kecipratan kebahagiaan para penumpang yang hendak bertemu keluarga. Meski, ia yang harus berkoban demi mengais rezeki di Hari Raya Idul Fitri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suherman merupakan sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) tujuan Surabaya-Magelang. Ia harus merelakan momen berkumpul bersama keluarga saat Lebaran demi mendulang rezeki dari pemudik. Hal itu sudah dilakukannya selama 15 tahun.

"Ya tugas mas. Sudah 15 tahun pas hari Lebaran nggak bersama keluarga. Pas COVID-19 saja bisa bersama keluarga, karena lockdown," kata Suherman kepada detikJatim, Kamis (20/4/2023).

ADVERTISEMENT

Pria 49 tahun itu mengatakan, ia lebih memilih mengantar para pemudik pulang ke kampung halaman atau menarik bus saat Lebaran. Selain untuk mencari rezeki, ia mengaku merasakan bahagia ketika mengantarkan para pemudik dengan selamat sampai tujuan.

Suherman, sopir bus Eka yang sudah 15 tahun tak Lebaran bersama keluargaSuherman, sopir bus Eka yang sudah 15 tahun tak Lebaran bersama keluarga Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim

"Selain memang pekerjaan ya mas. Rasanya itu ikut bahagia, kalau mereka selamat di jalan terus bertemu keluarganya saat Lebaran," tutur Suherman.

Bahkan, karena ingin mengantarkan penumpang dengan selamat, ia selalu berdzikir dan berselawat selama perjalanan. Selain mencari berkah dalam pekerjaan, ia yakin bahwa amalan tersebut bisa mengetuk pintu langit agar perjalanannya berkah dan diberi keselamatan.

"Ya kalau perjalanan gitu sambil dzikir kadang ya selawat. Biar selamat," ucapnya sambil tersenyum.

Meski demikian, keluarga warga Sidoarjo itu sudah memahami akan profesi yang sudah dijalankannya selama 18 tahun ini. Ia hanya bisa Lebaran usai arus balik.

"Kadang liburnya cuma dua hari. Kalau ramai seperti mudik atau arus balik itu istirahatnya 10 jam. Itu buat istirahat saja, ya beberapa jam buat kumpul keluarga," tambah Suherman.

Menurut Suherman, apapun profesinya, harus tetap dilakukan dengan ikhlas. Termasuk menjadi sopir bus.

"Ya harus ikhlas, sebagai pengemudi harus melayani masyarakat yang mau mudik. Nggak cuma sopir, polisi, dokter dan ada banyak mereka yang tidak bisa Lebaran karena pekerjaan," tuturnya.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads