Fenomena langka gerhana matahari hibrida tak bisa dibiarkan begitu saja. Seperti di lokasi pengamatan gerhana matahari hibrida di halaman Masjid Baiturrahman Kepanjen, Kabupaten Malang.
Pengamatan gerhana matahari hibrida digelar oleh Badan Geofisika Malang bersama Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Malang.
Bersamaan Masjid Baiturrahman menggelar shalat gerhana matahari, puluhan jemaah yang hadir menyempatkan untuk melihat proses gerhana matahari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Badan Geofisika Malang Ma'muri menuturkan, puncak gerhana matahari di wilayah Kepanjen terjadi pada pukul 10.55 WIB. Proses gerhana matahari hibrida akan berakhir sampai pukul 12.22 WIB.
"Untuk wilayah Kepanjen puncaknya di jam 10.55 WIB, setelah itu bayangan bulan akan pelan-pelan hilang dan terakhir pukul 12.13 WIB," jelas Ma'muri kepada detikJatim di Masjid Baiturrahman Jalan Sultan Agung, Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (20/4/2023).
![]() |
Ma'muri mengungkapkan, proses awal gerhana matahari hibrida hingga akhir yang dapat dilihat di wilayah Kepanjen berlangsung selama 2 jam 45 menit.
"Prosesnya kurang lebih 2 jam lewat 45 menit. Itu proses dari mulai kontak awal mulai jam 09.27 WIB, puncak di jam 10.55 WIB dan lepas kontak di jam 12.22 WIB," ungkapnya.
Ma'muri menjelaskan, hari ini terjadi proses gerhana matahari hibrida, di mana suatu tempat bisa melihat gerhana cincin dan satu tempat lainnya dapat melihat gerhana total.
"Akan tetapi di wilayah Indonesia paling banyak dilihat adalah gerhana sebagian. Tapi di Biak, Papua bisa melihat gerhana total," jelasnya.
(hil/fat)