Saat Gerhana Matahari Hibrida Terjadi, Cuaca Jatim Diperkirakan Cerah

Saat Gerhana Matahari Hibrida Terjadi, Cuaca Jatim Diperkirakan Cerah

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Kamis, 20 Apr 2023 08:28 WIB
Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023
Ilustrasi gerhana matahari hibrida/Foto: Dok. BMKG
Surabaya -

BMKG Juanda memprakirakan, cuaca di wilayah Jawa Timur hari ini cerah dan berawan. Hal ini merupakan kabar baik bagi masyarakat yang hendak mengamati fenomena gerhana matahari hibrida.

"Cuaca diprakirakan cerah dan berawan," tulis BMKG Juanda dalam keterangannya yang diterima detikJatim, Kamis (20/4/2023).

Di Surabaya, gerhana matahari ini bisa diamati sejak pukul 09.29 WIB dan berakhir pukul 12.24 WIB. BMKG Juanda mengatakan, cuaca pagi hari di Surabaya dan sejumlah wilayah Jatim cenderung cerah dan berawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, pada siang hingga sore hari, BMKG Juanda mengeluarkan peringatan dini adanya hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat.

Wilayah yang dilalui cuaca buruk pada siang hingga sore yakni Kabupaten Mojokerto, Bojonegoro, Nganjuk, Kabupaten Malang, Batu, Kabupaten Pasuruan, Lumajang, Bondowoso dan Banyuwangi.

ADVERTISEMENT

Lalu, hujan deras disertai petir dan angin kencang pada malam hari akan terjadi di wilayah Kota Madiun, Ponorogo dan Sumenep. Sedangkan pada dini hari, cuaca buruk akan terjadi di wilayah Kota Mojokerto.

Namun, sebelum mengamati gerhana matahari hibrida ini, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan. Karena, gerhana matahari tidak boleh diamati dengan mata telanjang. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan mata hingga kebutaan.

Berikut Cara Aman Mengamati Gerhana Matahari:

Gerhana matahari adalah fenomena yang bisa detikers saksikan. Namun, perlu hati-hati karena cahaya yang dipancarkan dapat membahayakan mata hingga menyebabkan kebutaan.

Observatorium Bosscha ITB dalam situs resminya menjelaskan, 4 cara tetap aman mengamati gerhana matahari.

1. Proyeksi di Bawah Pepohonan

Cara yang paling aman mengamati Matahari adalah dengan tidak menatap langsung ke arah Matahari. Hal ini dapat dilakukan dengan mengamati proyeksi bayangan matahari ke lapisan permukaan tertentu, seperti pohon.

2. Proyeksi dengan Saringan

Saringan adalah alat yang sangat sederhana dan dapat digunakan sebagai instrumen pengamatan gerhana. Lubang pada saringan berfungsi layaknya lubang-lubang kecil yang dapat memproyeksikan cahaya matahari. Letakkan selembar kertas putih sebagai layar proyeksi untuk mendapat gambaran Matahari yang lebih jelas.

3. Proyeksi Lubang Jarum

Alat proyeksi lubang jarum sederhana dapat dibuat dengan menggunakan dua buah lembar kertas atau karton dengan lembar aluminium. Buatlah lubang kecil dengan menggunakan jarum. Lubang dapat dibuat satu titik atau beberapa titik.

4. Kacamata Matahari

Teknik lain mengamati Matahari adalah dengan pengamatan langsung menggunakan alat khusus seperti kacamata Matahari. Kacamata Matahari menggunakan lapisan filter khusus yang akan menyaring lebih dari 99,99% cahaya tampak Matahari, termasuk radiasi inframerah (IR) dan ultraviolet (UV), sehingga aman untuk digunakan.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads