.webp)
Bagi pemudik yang akan melintasi ruas tol Ngawi-Kertosono diimbau mewaspadai asap pembakaran jerami padi. Hal ini terjadi karena sebagian petani mulai melakukan penggarapan lahan pertanian, yakni membersihkan jerami dengan dibakar.
"Untuk yang diwaspadai adanya asap pembakaran jerami padi oleh petani. Karena saat ini sebagian petani mulai menggarap lahan," ujar Dirut PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) Arie Indarto saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (19/4/2023).
Pihak Jasamarga, kata Arie, sudah melakukan sosialisasi kepada petani agar mengurangi dampak asap saat arus mudik Lebaran. Asap yang melintasi ruas tol yang terbawa angin akan mengganggu pengendara dan rawan kecelakaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu rawan kecelakaan adanya asap pembakaran jerami dan kita sudah sosialisasi ke petani," papar Arie.
Arie menyebut, untuk antisipasi lonjakan kendaraan pemudik, pihak Jasamarga telah membuka pintu baru untuk layanan exit. Dari yang sebelumnya hanya tiga pintu kini ditambah menjadi empat.
"Kita sudah penambahan tempat exit saat ini baru penambahan satu jika penumpukan sudah ada cadangan satu lagi nanti kita revisibel atau yang pintu masuk kita ubah jadi pintu keluar," ungkap Arie.
Diperkirakan, puncak arus mudik akan terjadi pada Jumat (21/4/2023) atau H-1 lebaran. "Puncak diperkirakan Jumat tanggal 21 April nanti," tandas Arie.
Data yang dihimpun detikJatim, ruas tol Ngawi Kertosono ini membentang di wilayah Ngawi, Magetan, Madiun hingga Nganjuk. Ruas tol ini kerap dilalui pemudik dari Jakarta ke sejumlah wilayah di Jatim.
(hil/fat)
