Pasien Pilih Kampung Sangkal Putung Sidoarjo timbang Bayar Rp 25 Juta ke RS

Pasien Pilih Kampung Sangkal Putung Sidoarjo timbang Bayar Rp 25 Juta ke RS

Izzah Putri Jurianto - detikJatim
Minggu, 16 Apr 2023 12:00 WIB
Kampung sangkal putung sidoarjo
Hj. Robi;atun saat mengobati pasiennya. (Foto: Izzah Putri Jurianto/detikJatim)
Sidoarjo -

Kampung Sangkal Putung di Desa Sumput, Sidoarjo jadi alternatif pengobatan pasien yang mengalami cedera tulang. Rata-rata pasien memilih berobat ke sangkal putung karena biaya rumah sakit terlalu mahal untuk dijangkau.

Ketika detikJatim mampir ke tempat praktik Hj. Robi'ah di Kampung Sangkal Putung, Senin (10/4/2023), tampak satu keluarga yang sedang menunggu duduk di kursi panjang. Mereka menunggu sang kepala rumah tangga yang sedang 'diutak-atik' tulangnya oleh Hj. Robi'ah.

Tak lama berselang, pria paruh baya terlihat keluar. Sesekali dia meringis kesakitan dan wajahnya menunduk. Dia berjalan tertatih dengan lengan hingga bahunya dibalut perban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarga itu datang dari Masangan Kulon, Sidoarjo. Umi Kalsum mengaku mengantar suaminya, Yano berobat ke Kampung Sangkal Putung. Yano, sang kepala rumah tangga yang bekerja sebagai sopir truk mengalami kecelakaan beberapa hari sebelumnya.

"Waktu itu suami saya nyetir mau mengirim barang ke Pacet. Tapi ternyata jalannya nggak enak dan cukup menanjak," cerita Umi Kalsum.

ADVERTISEMENT

Awalnya, mereka sempat hendak berobat ke rumah sakit. Namun, rencana itu urung dilakukan lantaran biaya rumah sakit bagi keluarga tersebut dirasa terlalu mahal.

"Kalau di rumah sakit biayanya bisa habis sampai Rp 25 juta, itu pun belum termasuk biaya kamar. Lah kami belum mampu," kata Umi Kalsum.

"Akhirnya daripada nggak berobat, kami memutuskan antar Bapak ke sini. Kebetulan dulu menantu saya juga pernah ke sini dan sembuh," lanjutnya.

Selain Yano, ada pula pasien lain bernama Ahmad. Ia datang dari Gedangan ke sangkal putung Hj. Robi'ah karena bahunya terkilir.

Ahmad terlihat menahan sakit di bagian bahu. Ia terus mengaduh karena merasa tak bisa leluasa menggerakkan tangannya. Setelah beberapa saat, proses pijat pun selesai. Hj. Robi'ah kemudian memasangkan perban ke bagian bahu kanan dan Pak Ahmad seraya memastikan tidak ada bagian yang masih longgar.

Sebelum keluar dari ruangan, Hj. Robi'ah berpesan kepada Ahmad untuk sering-sering berlatih menggunakan bahunya. Sebab jika tidak, nantinya proses pemulihan akan memakan waktu lebih lama.

"Sering-sering digerakkan, Pak, bagian bahu dan ketiaknya. Supaya ndak kaku-kaku, biar cepet sembuh," pesannya kepada Ahmad.

Ahmad mengaku, meski sakit, bahunya yang tadinya sulit digerakkan berangsur membaik setelah dipijat Hj. Robi'ah. Sebelumnya Ahmad sampai tidak bisa mengendarai sepeda motor lantaran cedera bahu yang dialami.

"Alhamdulillah setelah pijat barusan sudah enakan, kemarin-kemarin itu masih susah buat gerak. Sekarang buat nyetir motor sudah lumayan bisa, meskipun masih belum terlalu maksimal," pungkas Ahmad.




(hil/dte)


Hide Ads