Menparekraf Sandiaga Uno mendorong para santri di Pondok Pesantren Al-Ittihad di Poncokusumo, Malang, mengembangkan konten digital yang edukatif dan inspiratif yang bernafaskan nilai-nilai Islami. Ini dalam upaya turut serta membangkitkan ekonomi umat.
"Jangan konten-konten yang membuat kita menambah tidak maju cara berpikirnya. Konten yang kita ciptakan harus bertanggung jawab, jujur, dan otentik," kata Sandiaga saat membuka Gerakan Usaha Kreatif Santripreneur Go Digital di Ponpes Al-Ittihad Sabtu (15/4/2023).
Menurut Sandiaga, konten kreatif masuk ke dalam sektor ekonomi kreatif dimana Indonesia saat ini ada di posisi tiga besar dunia, setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karenanya pemerintah sedang berupaya memaksimalkan seluruh sumber daya manusia termasuk para santri agar dapat mewujudkan visi Indonesia Emas di tahun 2045. Salah satunya melalui kemajuan sektor ekonomi kreatif.
"Itu yang ingin saya hadirkan agar para santri mengambil peluang ini. Karena Indonesia akan menjadi ekonomi besar. Jangan sampai kita hanya menjadi penonton, tapi jadilah pemain penggerak ekonomi bangsa," tutur Sandiaga.
Sandiaga juga mendorong para santri untuk dapat menjadi pengusaha yang go global karena populasi santri di Indonesia cukup banyak. Ada sekitar 5 juta santri yang tersebar di 28 ribu pesantren di berbagai daerah tanah air. Tapi santri yang menjadi pengusaha masih terbilang sedikit.
"Dengan Gerakan Usaha Kreatif Santripreneur ini insyaallah bisa menciptakan begitu banyak pengusaha. Sudah ada santri yang menjadi Presiden, Wakil Presiden, bahkan Bupati," terangnya.
"Dan kami melakukan pelatihan ini Gerakan Usaha Kreatif Go Digital harapannya para santri bukan saja bisa memiliki akhlak yang karimah, tapi juga memiliki keterampilan yang berkelas dunia. Dan harapannya mereka akan bisa menjadi bagian dari penciptaan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024," tandas Sandiaga.
(abq/iwd)