Pilu Anak Korban Laka Maut Boyolali Asal Nganjuk yang Kini Yatim Piatu

Pilu Anak Korban Laka Maut Boyolali Asal Nganjuk yang Kini Yatim Piatu

Sugeng Harianto - detikJatim
Jumat, 14 Apr 2023 23:30 WIB
Detik-detik insiden mengerikan itu terekam kamera CCTV yang ada di lokasi kejadian.
Tangkapan layar rekaman CCTV kecelakaan maut di Tol Boyolali. (Foto: Tangkapan layar)
Nganjuk -

Peristiwa kecelakaan maut di Tol Semarang-Solo, Boyolali Jumat sebelum Subuh menyisakan pilu bagi salah satu korban anak yang turut serta berziarah bersama orang tuanya ke Purbalingga. Kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan tersebut, dan anak itu seketika menjadi yatim piatu.

Kepala Desa (Kades) Jekek Muhammad Johanudin yang menyampaikan hal itu. Kades yang akrab disapa Johan itu mengatakan bahwa hingga Jumat malam itu dirinya masih berada di RSUD Pandan Arang untuk mengurus kepulangan anak tersebut.

"Jadi korban ini ada 5 orang yang anak-anak. Salah satunya ada yang jadi yatim piatu karena orang tuanya dua-duanya meninggal dalam kecelakaan itu. Yah, inilah qada dari Allah SWT," ujar Johan kepada detikJatim, Jumat (14/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anak yang dia maksudkan adalah Melisa Bella (14), warga Dusun Sumur Pandan RT 1, RW 8, Desa Jekek, Kecamatan Baron, Nganjuk. Kedua orang tuanya, yakni Almarhum Yaudi, ayahnya dan Almarhumah Chayatin, ibunya meninggal dalam kecelakaan maut akibat truk muat besi yang mengalami rem blong.

"Alhamdulillah, anak-anak di RSUD Pandan Arang ini ada 2 orang. Termasuk yang yatim piatu ini. Menurut keterangan dokter yang menangani, malam ini juga sudah boleh dipulangkan. Jadi nanti ini rencana sekalian saya ajak. Masih ada 3 anak lagi yang masih dirawat di RS Indriyati," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Tiga anak yang dirawat di RS Indriyati menurut Johan dalam keadaan luka cukup serius. Menurut informasi yang dia dapatkan saat mendampingi korban, salah satu dari anak yang dirawat di sana mengalami patah tulang kaki kiri.

"Kami akan terus berkomunikasi tentang penanganan. Tapi sejak sebelum saya datang ke sini ini komunikasi antara Pemkab Nganjuk dengan Pemkab Boyolali sudah berjalan kok. Pasti akan ada upaya terbaik untuk para korban," ujarnya.

Sebelumnya Johan menjelaskan bahwa ada 6 dari 8 korban meninggal dalam kecelakaan maut itu yang merupakan warga nganjuk. Empat dari 6 korban tewas itu adalah warganya.

Warga Desa Jekek, Kecamatan Baron, Nganjuk yang meninggal dalam kecelakaan itu adalah Suparti, Sri Damayanti, Yaudi, dan Chayatin. Sementara Binti Sucianti berasal dari Desa Keterban, Kecamatan Baron, dan Agus Kusnudin berasal dari Desa Sumengko, Kecamatan Sukomoro.

Kepada detikJatim pria yang akrab disapa Johan itu menjelaskan bahwa rombongan korban ini memang naik satu mobil travel saat berziarah ke makam keluarga mereka di Purbalingga. Para korban ini mengajak serta anak-anak mereka dalam satu mobil itu.

"Jadi rombongan ini ceritanya mau perjalanan pulang setelah berziarah ke makam keluarga mereka di Purbalingga. Dalam perjalanan pulang itulah mobil yang ditumpangi ditabrak truk yang ngeblong itu," ujarnya, Jumat (14/4/2023).

Dia merinci di dalam mobil travel tersebut ada 1 orang sopir dan kurang lebih 10 orang penumpang termasuk anak-anak yang berusia 5 tahun hingga 15 tahun. Dari total penumpang termasuk sopir, seluruh orang dewasa di mobil itu meninggal akibat kecelakaan.

"Jadi ada 5 orang penumpang dewasa dan satu orang sopir yang meninggal dalam kecelakaan ini. Sedangkan anak-anak mereka sekarang masih dirawat di rumah sakit," katanya.

Untuk 5 jenazah yang mana 4 di antaranya merupakan warganya, saat ini seluruhnya sudah dipulangkan naik ambulans. Johan memperkirakan pada Jumat malam sekitar pukul 21.30 WIB keempat jenazah sudah tiba di rumah duka.

"Sampai di Jekek, nanti langsung menuju ke masjid desa kami, disalatkan, kemudian langsung dimakamkan di permakaman desa kami," ujarnya seperti dilansir dari detikJateng.

Kecelakaan maut itu terjadi di Tol Semarang-Solo, tepatnya di Desa Gumokrejo, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. Truk muat besi diketahui mengalami rem blong hingga menyeruduk 7 kendaraan lain termasuk mobil travel rombongan warga Nganjuk tersebut.




(dpe/iwd)


Hide Ads