Pastikan Tak Ada Kasus Qris Palsu, DMI Jatim Minta Takmir Masjid Waspada

Pastikan Tak Ada Kasus Qris Palsu, DMI Jatim Minta Takmir Masjid Waspada

Faiq Azmi - detikJatim
Rabu, 12 Apr 2023 19:41 WIB
SURABAYA, INDONESIA - MARCH 10: A view of the Al Akbar National Mosque, one of Indonesias largest mosques in Surabaya, East Java province, Indonesia on March 10, 2023. The mosque is the icon of the capital city of East Java province and has a capacity of up to 59,000 worshippers. The construction of the Al Akbar mosque began on August 1995, this mosque was just completed and inaugurated on November 2000 by the President of Indonesia at that time, Abdurrahman Wahid. The area of Γ’Γ’the mosque, which is 147 meters long and 128 meters wide, is 22,300 square meters. The roof consists of a large dominating dome supported by four smaller domes and a minaret. (Photo by Suryanto/Anadolu Agency via Getty Images)
Foto: Suryanto/Anadolu Agency/Getty Images
Surabaya -

Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jatim memastikan sejauh ini tidak ada kasus pemasangan QRIS palsu yang ditemukan di masjid seluruh wilayahnya. DMI Jatim menyebut perlunya pengecekan berkala di setiap sudut masjid atau tempat kotak amal agar tidak dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab.

"Belum ditemukan ada kasus demikian di Jatim," kata Ketua DMI Jatim KH Roziqi saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (12/4/2023).

Roziqi menyatakan dirinya selalu mewanti-wanti takmir masjid terkait QRIS agar selalu berkoordinasi dengan pihak bank terkait.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah sampai dengan hari ini di Jawa Timur belum ada kejadian seperti di Jakarta, mudah-mudahan aman, dan sudah diimbau agar para takmir masjid selalu berhati hati bila ada masalah QRIS segera koordinasi dengan bank terkait," tegasnya.

Sementara Humas Masjid Al Akbar Surabaya Helmy M Noor menyebut pascaramai QRIS palsu di Jakarta, pihaknya langsung memperketat pengawasan stiker QRIS untuk rekening infak di Masjid Al Akbar.

ADVERTISEMENT

"Kami terus melakukan pengamanan dan pengawasan pada QRIS di Masjid Al Akbar pasca kejadian di Jakarta, dan itu menjadi peringatan," jelas Helmy.

Helmy membeberkan pihaknya melakukan pengawasan dengan menempatkan sejumlah petugas yang keliling mengawasi kondisi di seluruh area masjid, khususnya soal QRIS infak.

"Ada petugas khusus memang untuk memantau infak, kemudian petugas keamanan juga ada yang keliling 24 jam. Petugas juga mengawasi distribusi kotak infak konvensional, baik di dalam maupun di luar masjid," tegasnya.

Dia menyatakan sejak pandemi COVID-19 2020, Masjid Al Akbar Surabaya sudah menerapkan infak melalui QRIS. Sampai dengan hari ini, tidak ditemukan hal yang mencurigakan.

Selain itu, tambah dia, Helmy menyebut QRIS untuk infaq yang terpasang mencantumkan tulisan Masjid Al Akbar, sebagai tanda bahwa sumbangan dari para jemaah secara otomatis masuk ke pihak pengelola masjid.

"Kemudian, kami juga mengimbau bahwa QRIS ada tulisannya Al Akbar Surabaya. Jemaah diminta tidak melakukan pemindaian barcode ketika tak tercantum tulisan Masjid Al Akbar Surabaya pada lembaran QRIS yang terpasang untuk mencegah pemberian infak kepada pihak bertanggungjawab," terangnya.

"Alhamdulillah selama ini tidak ada permasalahan dan jemaah sudah mulai membiasakan infak dengan QRIS, mereka merasa lebih praktis," tandasnya.




(faa/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads