Muhammad Ponari Rahmatullah pernah kondang pada 2009. Ponari kecil menggemparkan seantero Indonesia berkat pengobatan tradisional batu petir yang dicelupkan ke air. Kini di usianya yang menginjak 23 tahun, Ponari hidup sederhana dengan bekerja di sebuah gudang ayam.
Alkisah hujan mengguyur lebat saat Ponari asyik main air dengan teman-temannya lebih dari sedasawarsa lalu. Di tengah keceriaan itu tiba-tiba petir menyambar. Suaranya menggelegar. Petir itu menyambar di dekat Ponari.
Sambaran petir itu konon disertai dengan jatuhnya batu yang nyaris kena kepala Ponari. Batu bukan sembarang batu. Batu itu, menurut Ponari, memancarkan cahaya biru. Tanpa pikir panjang, Ponari yang lugu memungut batu itu begitu saja dan membawanya pulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari batu itu kehidupan Ponari berubah drastis. Gubuk kecilnya diserbu ribuan orang. Belakangan batu yang dijuluki 'batu petir' itu dipercaya banyak orang bisa mengobati berbagai macam penyakit. Ajaib!
Kala itu, orang berduyun-duyun datang sambil membawa air. Antreannya mengular panjang. Ponari sendiri tak banyak basa-basi. Tinggal celupkan batu ke air, orang yang lama mengantre jadi semringah. Mereka yakin batu itu bertuah dan bisa mengobati penyakit mereka.
Kini ingar bingar di rumah Ponari sudah redup. Ponari kini hidup sederhana bersama keluarga kecilnya. Ponari masih tinggal serumah dengan orang tuanya di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Jombang.
Ia menikah dengan Aminatus Zuroh dan dikaruniai seorang putri berusia 2 tahun. Keduanya sedang menantikan buah hati kedua. Ya, istri Ponari saat ini hamil 7 bulan.
![]() |
Nama Ponari memang tak sebesar 14 tahun silam. Namun, tetap saja ada yang datang kepadanya berharap batu petir masih bertuah.
Putra pasangan Kamsin (42) dan Mukaromah (42) ini menjelaskan, pasien datang dari Jombang dan daerah sekitarnya. Kebanyakan pasien datang dengan keluhan diabetes atau kencing manis dan sakit pada kaki.
"Masih (ada pasien), tapi tidak seperti dulu, jarang-jarang. Biasanya Minggu kadang ada 2 sampai 3 orang, itu pun tidak tentu. Satu bulan kadang dapat 9 pasien," kata Ponari kepada detikJatim, Minggu (9/4/2023).
Metode yang ia pakai pun tetap sama dengan ketika ia masih kondang sebagai dukun cilik tahun 2009. Yaitu mencelupkan batu petir ke air minum yang dibawa setiap pasien. Air tersebut bisa diminum oleh pasien, atau dioleskan pada bagian tubuh yang sakit.
"Sama seperti dulu (tarif), seikhlasnya," terangnya.
Batu petir yang ia temukan itu masih ia simpan di rumahnya. Lantaran mempunyai pekerjaan tetap, Ponari hanya bisa melayani pasien di hari libur. Menurutnya, pasien biasa langsung datang ke rumahnya dengan membawa air. Ada pula yang lebih dulu membuat janji.
"Syaratnya hanya membawa air putih saja. Biasanya pasien langsung datang, ada juga yang janjian dulu," ungkapnya.
Selain masih membuka praktik pengobatan dengan batu petir, Ponari kini juga sering diundang menjadi talent sejumlah YouTuber.
Awalnya Ponari diundang dalam acara stand up show di Malang tahun lalu sebagai mistery guest atau tamu misterius. Itu menjadi trigger sehingga Ponari diundang beberapa YouTuber sebagai komedian.
Tidak hanya itu, Ponari juga pernah tampil dalam acara comedy show di Bali berjudul Ponari God of Stone. Di pertunjukan ini, Ponari menceritakan perjalanannya dari terkenal sebagai dukun cilik sampai berumah tangga.
"Di situ Ponari bercerita banyak, mulai dari ditipu orang, sampai disukai pasiennya sendiri," terang Manajer Ponari, Firman Ahmad.
Catatan Redaksi: Judul dalam artikel ini telah diubah dari 'Lika-liku Ponari Dulu Kondang Kini Hidup Sederhana Kerja di Gudang Ayam' menjadi 'Lika-liku Ponari Dulu Kondang Kini Diundang Banyak YouTuber' pada 12 April 2023 atas permintaan narasumber
(hil/dte)