Ketua Bapilu Demokrat Andi Arief menyarankan kepada Anas Urbaningrum untuk meminta maaf kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) setelah bebas dari penjara. Namun, keluarga Anas Ubaningrum menolak saran tersebut dan membalas yang harusnya meminta maaf adalah SBY.
Wakil keluarga Anas dari Blitar, Anna Lutfi menegaskan bahwa saran Andi Arief itu adalah tindakan yang arogan. Keluarga sangat yakin, Anas sebagai korban kriminalisasi yang didesain oleh SBY. Oleh sebab itu, keluarga Anas meminta Andi Arief menyampaikan pesan ke SBY agar segera minta maaf ke Anas.
"Kami meyakini bahwa mas Anas adalah korban dari kriminalisasi. Desainer utamanya Pak SBY. Keyakinan kami seperti itu. Jadi kami sarankan Andi Arief agar menyampaikan ke SBY, agar minta maaf kepada Mas Anas," tegas Anna dihubungi detikJatim, Senin (10/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bebasnya Anas besok, menurut Anna, bukan bagian dari skenario balas dendam politik menjelang tahun pemilu 2024. Namun, memang sesuai dengan jadwal setelah Anas menjalani masa tahanan selama 9,3 tahun.
"Kebetulan saja. Tidak ada skenario politik. Mas Anas sudah diam dan istirahat selama menjalani masa tahanan 9,3 tahun. Setelah kebebasannya, Mas Anas tentu akan kembali berpolitik," imbuhnya.
Terkait pencabutan hak politik Anas selama lima tahun pascabebas dari Lapas Sukamiskin, pihak Anas akan mencoba memanfaatkan fasilitas (Peninjauan Kembali) PK kedua. Fasilitas ini akan dipergunakan secara maksimal jika waktunya tepat.
"Kami akan maksimalkan fasilitas PK kedua. Waktunya kapan, kami belum bisa menentukan," pungkasnya.
Sebelumnya melansir detikNews, Andi Arief menyarankan Anas untuk meminta maaf terbuka ke SBY serta kepada kader Demokrat. Andi Arief menyebut Demokrat hampir karam karena Anas Urbaningrum.
"Sebagai sahabat saya menyarankan AU memilih meminta maaf terbuka kepada Bapak SBY dan seluruh kader Demokrat yang hampir karam saat dipimpinnya. Mungkin di situlah hati yang bersih akan muncul," ucapnya.
(hil/dte)